Jakarta (ANTARA) - Persib Bandung kalah oleh tim India, Kerala Blasters, dalam turnamen internasional daring yang pemenangnya ditentukan oleh banyaknya pemberian suara (polling) yang diinisiasi akun Twitter San Bass Media, Rabu.

Persib Bandung kalah dengan hasil tipis 49 persen berbanding 51 persen dalam polling yang dilakukan dalam jangka waktu dua hari tersebut. Hasilnya, Maung Bandung gagal melaju perempat final turnamen daring itu.

Meski bukan kompetisi resmi, namun respon kegiatan ini banyak menyita suporter masing-masing klub. Hal ini dikarenakan karena tidak ada agenda olahraga yang berjalan dan membuat akun San Bass Media mengadakan polling untuk turnamen iseng tersebut.




Baca juga: Pelatih Persib Bandung masih kecewa dengan PSSI

Baca juga: Komisi X minta nasib pesepak bola saat pandemi jelas sebelum puasa


Adapun klub-klub yang dipilih merupakan tim dari seluruh benua yang memiliki basis suporter yang besar. Awalnya, San Bass Media ingin melakukan penelitian ihwal suporter yang aktif di media sosial yang diarahkan dalam sebuah turnamen polling.

Persib dan Persija merupakan dua klub yang mewakili Indonesia. Sayangnya, tim Macan Kemayoran kalah oleh tim asal Brazil Flamengo di babak awal. Sementara Persib sebelumnya mengalahkan Chivas (Meksiko) dan Vasco Da Gamma (Brazil).

Dukungan bagi Persib bukan hanya berasal dari suporter tim, bahkan akun Twitter PSSI, Teddy Tjahyono (direktur PT Persib Bandung Bermartabat), hingga aku kepolisian pengamanan suasana malam Bandung, Tim Prabu, juga turut serta.

Meski mendapat sejumlah dukungan, Persib gagal mengalahkan tim dari negara yang total penduduknya menempati urutan kedua terbanyak di seluruh dunia itu.

Meski sekadar hanya iseng, polling ini diramaikan oleh komentar suporter banyak tim. Bahkan ada yang saling berbalas kicauan atau Twitwar berisi gambar-gambar anekdot.

Baca juga: Pemain Borneo FC sisihkan sebagian gaji bantu penanganan COVID-19

Baca juga: Komisi X DPR imbau klub Liga 1 dan 2 lakukan tes COVID-19



Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020