Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan bahwa pasien meninggal dunia di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah pada 6 April 2020 yang sebelumnya terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 ternyata sudah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona jenis baru.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Rabu, mengatakan, bahwa pasien yang dinyatakan positif COVID-19 pada 26 Maret lalu tersebut meninggal pada 6 April di RSU PKU Muhammadiyah Bantul.
"Namun hari ini, kami Dinkes Bantul mendapat laporan hasil swab tenggorokan terakhir yang diambil dari pasien sebelum meninggal pada 2 dan 3 April, hasilnya negatif, artinya bahwa seseorang pasien yang sudah dinyatakan positif kemudian hasil evaluasi dua kali swab hasilnya negatif, dinyatakan sembuh," katanya.
Dia sebelumnya memang menjelaskan kalau pasien tersebut meninggal masih terdata sebagai pasien positif COVID-19, sehingga dalam pemberitaan yang beredar pada 6 April adalah pasien positif meninggal, karena hasil swab tenggorokan terakhir pasien yang berdomisili di Kecamatan Jetis tersebut belum keluar.
Baca juga: DPRD Bantul pastikan kesiapan operasional rumah sakit darurat COVID-19
Baca juga: Bupati Bantul instruksikan penggunaan masker cegah penularan COVID-19
Baca juga: Bantul siapkan rumah isolasi warga yang mudik dari luar daerah
"Kita sudah terlanjur memasukkan ke dalam pasien positif yang meninggal, maka per hari ini kita nyatakan pasien tersebut meninggal dalam keadaan sudah terkonfirmasi negatif alias sembuh. Jadi dia meninggal dalam keadaan sudah tidak ada hasil lab yang menyatakan dia masih ada COVID-19," katanya.
Dia mengatakan karena meninggalnya dalam keadaan sembuh maka dalam catatan nanti akan direvisi di Dinkes DIY dengan mengurangi jumlah pasien positif yang meninggal, akan tetapi menambah jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh karena hasil swab ulang negatif.
"Jadi di Bantul per hari ini yang positif tercatat dari awal tetap delapan orang dengan dua orang sembuh kemudian satu meninggal. Sehingga sekarang masih ada lima orang (positif), kita berharap hasil (swab) terakhir bisa negatif semua," katanya.
Meski demikian, pihaknya tidak mempunyai kapasitas menjelaskan penyebab pasien meninggal karena penyakit apa. "Yang jelas negatif hasilnya, (meninggal) karena penyakit kronis yang sudah ada, kita tidak bisa menjelaskan, itu dari perawat," katanya.
Sementara itu, terkait kasus COVID-19 di Bantul per 8 April, dia menyebut pasien yang sedang rawat inap yaitu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 32 orang, pasien konfirmasi positif lima orang, kemudian orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah tujuh orang.
"RS yang merawat pasien positif yaitu Rumah Sakit Panembahan Senopati satu orang, RSUP Sardjito satu orang, RSPAU Hardjolukito satu orang, RSUD Jogja satu orang dan RSUD Sleman satu orang. Gunakan selalu masker bila berada di tempat keramaian," katanya.*
Baca juga: RS darurat COVID-19 di Bantul direncanakan beroperasi 13 April
Baca juga: Kajari Bantul yang positif COVID-19 dinyatakan sembuh
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Bantul bertambah menjadi enam orang
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020