Jakarta (ANTARA News) - Perancang adibusana kenamaan Indonesia HarryDarsono Couture mengatakan perancang pemula harus berani unjuk hasilkaryanya di sejumlah pertunjukan agar rancangannya dilirik parapenggemar busana.
"Penggemar busana bisa menjadi tertarikjika perancang mampu membuka diri dengan menghasilkan karya-karya barudan bergensi," kata Harry di sela pagelaran busana Marie Labarelle dankolaborasi tari Marie Barbottin,di Plaza Indonesia, Jumat malam.
Menurut Harry, karya baru akan lebih disukai penggemar busana jikaperancang melatih kepekaan dan pandai memilih bahan baju yangdisesuaikan dengan rancangannya.
Hasil rancangan perancang Prancis Marie Labarelle yang dibawakan MarieBarbottin dan berkolaborasi dengan sembilan penari Indonesia itu cukupbagus karena tarian telah menghidupkan fesyen.
Fesyen merupakan `pembuka mata` seperti yang menjadi ciri khas para perancang busana di Prancis.
"Prancis merupakan negara yang dikenal di dunia atas rancanganbusananya. Selain bercirikan sebagai pembuka mata dan tidak ada satupunyang tabu di negara itu," katanya.
Bahkan nilai-nilai kuno bersatu dengan nilai-nilai yang bersifatmodern," katanya yang mengaku pernah 18 tahun hidup di Prancis.
Pada bagian lain Harry mengatakan, salah satu penampilan tari oleh parasiswa sekolah ballet "sumber cipta` itu yang memakai selendang, belummaksimal menguasai kualitas bahan yang dipakai seperti selendang merah.
Ia menyarankan, untuk selendang merah sebaiknya menggunakan bahansutera, karena sutera cukup bagus dipakai dan ketika penarimengibarkannya ke udara maka jatuhnya selendang tersebut akan lebihlama.
"Sutera bisa jatuh lebih lama hingga menambah kesan pagelaran busana dan tari itu akan lebih romantis," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009