Jakarta (ANTARA News) - Kuartet jazz Dewa Budjana (gitar), Riza Arshad (keyboard), Bintang Indrianto (bass), dan Sandy Winarta (drum) kembali tampil di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat malam.

Setelah hampir 10 tahun tidak memainkan komposisi Jazz bersama, akhirnya mereka berkolaborasi kembali dalam acara "Jazz 15 Mei".

"Kami memang bukan satu kelompok band, tapi kami sama-sama alumni dari sekolah musik Jack&Indra Lesmana," kata Budjana sebelum tampil menghibur penikmat jazz.

Mereka bertiga, Budjana, Bintang dan Riza merupakan angkatan pertama di sekolah tersebut pada tahun 1985.

Dalam penampilan di depan 500-an penikmat jazz, mereka membawakan komposisi instrumental dengan lagu-lagu ciptaan mereka berempat.

Dibuka dengan komposisi ciptaan Riza Arshad yang berjudul "Teman Lama", pertemuan Budjana dan kawan-kawan menyimpan kerinduan untuk tampil bersama lagi.

Dalam kesempatan tersebut, drummer yang berpengaruh di musik jazz, Sandy Winarta, bersama kuartet Jazz Dewa Budjana juga menyuguhkan sajian cross jazz, rock, country, newage yang sangat melekat di masa perkembangan mereka.

Persiapan untuk tampil bersama kali ini hanya dilakukan dalam empat kali pertemuan.

"Itupun satu kali latihan Sandy absen karena sakit," ungkap Ija, panggilan akrab Riza Arshad.

Kesibukan mereka dengan kelompok band masing-masing membuat mereka jarang bertemu, apalagi untuk latihan.

Budjana sibuk dengan band yang didirikannya bersama Armand Maulana, Gigi. Ija yang mendirikan cross etno jazz, yang musiknya telah mendunia melalui Moonjune Record, New York, serta dengan Trioscspes bersama drummer Aksan Sjuman dan bassist Yance Manusama. Sedangkan Bintang Indiarto baru saja menelorkan album "Bass Heroes" bersama pemain bass ternama di Indonesia lainnya. Kemudian Sandy yang sibuk berkarya bersama "Dwiki Dharmawan`s World Peace Project".

Di atas panggung yang ditata mirip gudang itu, mereka membawakan lagu kedua ciptaan Budjana yang belum diberi judul.

Suara petikan gitar Budjana yang khas, yang dipadukan dengan suara keyboard Riza yang lembut mampu membuai penikmat jazz malam itu.

Sandy yang urung menyumbang komposisi ciptaannya, tetap mampu memberi irama yang menghentak dan dinamis mengiringi lagu ketiga dari album Budjana, "Gitarku".

Tepuk tangan meriah dan gelak tawa juga mewarnai penampilan Bintang dengan komposisi ciptaannya yang berjudul "Klepon".

Penampilan kuartet jazz tersebut diakhiri dengan satu nomor dari Riza Arshad yang berjudul "Goos Door".

"Judul ini diambil saat saya bertemu Budjana dan membahas mengapa "oo" dibaca "u", lalu lahirlah komposisi itu," ungkap Riza sambil tertawa.

Menurut seniman sekaligus Direktur Gedung Kesenian Jakarta, Marusya Nainggolan yang hadir dalam acara tersebut, pertemuan sahabat lama itu telah menampilkan suguhan musik jazz di luar kebiasaan.

Ia menuturkan, dengan acara itu diharapakan akan tumbuh semangat berkarya yang akan meramaikan dunia musik Indonesia. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009