Pontianak (ANTARA News) - Pengamat ekonomi dari Universitas Tanjungpura Pontianak DR Eddy Suratman mengatakan, Indonesia akan sulit mencari figur pengganti Boediono sebagai Gubernur Bank Indonesia jika yang bersangkutan jadi Cawapres pendamping Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kita tidak punya stok orang yang tepat untuk menjadi Gubernur BI," kata Eddy Suratman di Pontianak, Jumat.

Menurut dia, kapasitas dan kemampuan Boediono di bidang ekonomi akan lebih tepat digunakan dalam upaya perbaikan kondisi moneter Indonesia.

Ia berpendapat, banyak orang di Indonesia yang dapat melakukan tugas sebagai seorang Wakil Presiden. "Saya kira, jauh lebih jelas apa yang mesti dikerjakan jika menjadi Gubernur BI, dibanding menjadi seorang Wakil Presiden," katanya menegaskan.

Ia tidak memungkiri kondisi ekonomi Indonesia saat ini sudah cukup positif. Namun, lanjut dia, situasi itu jangan sampai terganggu oleh konsentrasi Gubernur BI yang akan beralih ke area politik.

Ia juga berharap, momentum penguatan nilai tukar rupiah dan stabilitas harga serta peran BI untuk menggerakkan sektor riil ditengah ancaman dampak krisis global, dapat berjalan dengan baik.

Eddy Suratman menambahkan, ia kenal Boediono dari berbagai tulisan baik sejak kuliah Strata 1 hingga Strata 3. "Memang tidak terlalu nampak soal ekonomi kerakyatan. Mungkin itu pilihannya yang lebih dekat dengan teori neoloberalisme," kata Eddy Suratman.

Deklarasi Capres/Cawapres SBY-Boediono digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB Jalan Tamansari Kota Bandung mulai hari ini pukul 19:00 WIB.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009