Perdana menteri yang menginginkan pendekatan baru dalam konflik Palestina-Israel itu, akan mengumumkan pendekatannya dalam pertemuan di Gedung Putih Senin, menyangkut kebijakan perdamaian kawasan yang difokuskan pada bagaimana menghadapi Iran, kata para pembantunya, demikian dikutip dari AFP.
Inti dari materi yang akan dibahas dalam pertemuan itu, menurut seorang pembantu Netanyahu kepada AFP, masih rahasia, namun menyangkut perbedaan-perbedaan antara Israel dan AS.
Menurut juru bicara itu, "Israel tak ingin menguasai rakyat Palestina` meskipun Netanyahu menolak untuk mengumumkan dukungannya terhadap pembentukan negara Palestina.
Ketidaksepahaman terjadi di beberapa masalah penting, sejak pemerintah kanan Netanyahu dilantik pada akhir Maret lalu. Namun kedua pemimpin tampaknya akan menggunakan pertemuan puncak mereka untuk menegaskan kembali hubungan-hubungan kuat mereka sebagai sekutu dekat, kata Zalman Shoval, pembantu perdana menteri negara Yahudi itu.
"Bahkan jika ada ketidak-sepahaman di antara kedua pemerintah, hal itu tak akan mengubah secara mendasar hubungan-hubungan sangat dekat mereka," kata Shoval, yang adalah bekas duta besar Israel di AS.
Netanyahu merancang prioritas utamanya dalam pertemuan dengan Obama adalah menghentikan program nuklir Iran.
Namun, Obama telah berjanji untuk bertindak tegas untuk menyelesaikan konflik Timur Tengah yang telah berlangsung berpuluh tahun tersebut, dan mengupayakan cara pemecahan sebagai komponen penting dalam kebijakan kawasan secara menyeluruh, untuk memecahkan krisis dengan republik Islam Iran itu.
Netanyahu diperkirakan akan membuat jengkel AS dan rakyat Palestina karena mengatakan kepada Obama, bahwa Israel akan membangun tempat-tempat pemukiman yang ada di Tepi Barat, yang mereka duduki. Hal ini dianggap sebagai kendala besar dalam proses perdamaian Timur Tengah.
Sikap pemerintah Obama telah meningkatkan kekhawatiran Israel, bahwa Washington akan mengorbankan kepentingan-kepentingan persekutuan dekat mereka dalam upaya mengakhiri sengketa dengan Iran.
Meskipun terdapat friksi, namun Netanyahu berharap bisa meyakinkan Obama atas rencana barunya yang akan menggantikan kedudukan perundingan perdamaian terakhir Israel_Palestina di Annapolis, dekat Washington pada tahun 2007.
Seperti Obama, Netanyahu berusaha untuk membentuk koalisi regional dengan negara-negara moderat seperti Mesir, Jordania, Arab Saudi dan Turki untuk menghadapi meningkatnya pengaruh Irak di kawasan tersebut.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009