New York (ANTARA News/AFP) - Wall Street "rebound" (berbalik naik) pada Kamis waktu setempat, dari penurunan tajam sehari sebelumnya, karena para investor melihat ke arah depan pemulihan ekonomi meski data menunjukkan lebih banyak orang Amerika yang kehilangan pekerjaannya, kata para dealer.
Indeks saham "blue-chip" Dow Jones Industrial Average naik 46,43 poin, atau 0,56 persen, menjadi ditutup pada 8.331,32, sehari setelah merosot 2,18 persen di tengah melemahnya data penjualan ritel AS.
Indeks saham teknologi dominan Nasdaq naik 25,02 poin, atau 1,50 persen menjadi 1.689,21, sementara indeks Standard & Poor`s 500 terangkat 9,15 poin atau 1,04 persen menjadi 893,07.
Pasar tampak mengabaikan laporan departemen tenaga kerja yang menunjukkan naiknya angka pengangguran menjadi 637.000 pada pekan lalu, lebih buruk dari ekspektasi para ekonom swasta 610.000.
Data awal klaim mingguan, sebuah gambaran di pasar kerja, menunjukkan klaim baru di atas level 600.000 untuk tiga bulan karena negara dicengkram sebuah resesi hebat, namun turun dari posisi puncak 674.000 akhir Maret lalu.
Beberapa analis mengatakan, pemutusan hubungan kerja (PHK)yang tampak telah mencapai puncaknya, mengindikasikan kemungkinan membaiknya ekonomi sekalipun itu hanya "suam-suam kuku".
Fred Dickson dari DA Davidson & Co. mengatakan, pasar masih mencerna kenaikan tajam sejak penurunan awal Maret.
Dia mencatat, para pembeli sedang menunggu penurunan penuh arti yang menempatkan lebih banyak uang untuk bekerja dan langkah agresif pedagang jangka pendek mundur kembali karena aksi ambil untung.
"Pasar sekarang memerlukan lebih banyak berita positif untuk mempertahankan kenaikan minat para pembeli," tambahnya.
"Dari perspektif kami, ekonomi tampak berada pada sebuah proses paling bawah dan kemungkinan besar akan terlihat berita ekonomi yang berbeda mutu dalam beberapa bulan, sebelum data menunjukkan sebuah pemulihan berkelanjutan."
Pasar juga menerima beberapa dorongan dari laporan laba pemimpin sektor ritel Wal-Mart, yang sejalan dengan ekspektasi, meski sahamnya turun 1,86 persen menjadi 49,10 dolar AS. Saham-saham naik dipimpin oleh sektor keuangan.
Sebagian besar saham perbankan naik, dengan Bank of America meningkat 2,72 persen menjadi 11,31 dolar AS dan Citigroup naik 4,11 persen menjadi 3,55 dolar AS.
Saham Ford naik 4,03 persen menjadi 5,16 dolar AS karena perusahaan mengatakan masih berada pada jalurnya kembali menuju tingkat profitabilitas 2011 dan tidak memerlukan pinjaman pemerintah untuk membantu mengatasi penurunan saat ini.
Pesaingnya, General Motors turun 4,96 persen menjadi 1,15 dolar AS karena pasar bertaruh pada kemungkinan pengajuan kebangkrutan perusahaan itu.
Sementara obligasi "mixed" (beragam). Imbal hasil (yield) obligasi negara AS berjangka 10-tahun naik menjadi 3,107 persen dari 3,105 persen pada Rabu dan pada obligasi negara AS berjangka 30-tahun berkurang menjadi 4,066 persen dari 4,085 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009