Makassar (ANTARA News) - Mahasiswa yang bergabung dalam Garda Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, turun ke jalan untuk menyatakan dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)..
Puluhan aktivis mahasiswa dari Fakultas Hukum (FH) ini membagikan ribuan stiker, pin dan gantungan kunci kepada pengendara yang lewat di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis.
Selain itu, mereka berorasi meminta anggota KPK mengambil peran dan pro-aktif dalam pemberantasan korupsi dengan melepaskan diri dari persoalan yang melibatkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi non aktif, Antasari Azhar.
"Kami minta kepada KPK untuk tetap menjalankan fungsi dan tugasnya. Berantas setiap pelaku tindak pidana korupsi di Indonesia meski ketua KPK di nonaktifkan," kata ketua umum Garda Tipikor, Muhammad Arsyad.
Mereka juga meminta kepada anggota KPK agar kasus yang tertunda penyelidikannya selama kepemimpinan Antasari dilanjutkan.
Kasus yang dimaksud antara lain, kasus suap AC, kasus upah pungut pajak daerah, pengembangan penyidikan kasus aliran dana Bank Indonesia ke penegak hukum dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat lainnya, serta kasus BLBI.
Setelah berorasi dan menyerahkan stiker, pin dan gantungan kunci kepada pengguna jalan selama sekitar 30 menit, Garda Tipikor masuk kedalam halaman Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel.
Mahasiswa juga membagi-bagikan stiker, pin dan gantungan kunci yang bertuliskan "awas bahaya laten korupsi", "siapapun boleh naik, korupsi harus turun." (*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
jangan lupa KPK adalah lembaga yang diharapkan oleh rakyat, orang seperti bapak kok bisa jadi ketuanya sih???
mudah-mudah ke depannya KPK tidak diketuai oleh org yg jahat lagi amieen...
awas kalau wakil ketua KPK yang aktif sekarang. kalau ternyata mereka bos kriminal juga medingan langsung digebukin aja.
Berantas setiap pelaku tindak pidana korupsi di Indonesia meski ketua KPK di nonaktifkan.
siapapun boleh naik, penjahat harus turun.
sudah pasti masyarakat tidak mau lagi ada yang namanya:
-pembunuh
-aktor intelektual
-pemeras
-pembohong
-tukang main cewe
-koruptor
-berjiwa munafik
untuk menjadi pejabat di KPK.