Baghdad (ANTARA News/AFP) - Seorang jurubicara ulama anti-AS Moqtada al-Sadr nyaris dibunuh di Baghdad, Kamis, tapi tembak-menembak berikutnya telah menewaskan salah seorang rekannya, beberapa pejabat mengatakan.
"Pejabat media gerakan Sadr, Abdul Jabbar Waheed al-Hajami, tidak terluka dalam upaya pembunuhan terhadapnya di jalan Al-Nedhal oleh sejumlah pria bersenjata tak dikenal itu," kata seorang pejabat polisi di ibukota.
Serangan di Baghdad tengah itu menewaskan supir Hajami dan melukai seorang rekannya, tambah pejabat tersebut.
Seorang pejabat dari kantor Sadr di Najaf memastikan insiden itu dan minta agar pemerintah menjamin keamaan warga Irak dan pengikut gerakan Islam konservatif Sadr.
Sadr, yang dikatakan akan berusia 30-an, telah memperoleh popularitas besar di antara masyarakat Syiah di Irak dalam beberapa bulan setelah serangan pimpinan-AS 2003, dan pada 2004 milisi Tentara Mahdi-nya memerangi tentara AS dalam dua perlawanan berdarah.
Ia menghilang setelah penampilan di depan umum di sebuah masjid di Irak pada Juni 2007 dan hanya mengeluarkan pernyataan-pernyataan melalui para pembantu senior dan jurubicaranya hingga ia muncul kembali di Ankara awal bulan ini ketika ia mengadakan pembicaraan bertatap muka dengan para pemimpin penting Turki.
Pada Agustus 2007, ia menangguhkan kegiatan Tentara Mahdi-nya, yang jumlahnya pernah mencapai puluhan ribu orang.
Milisi itu melemah tahun berikutnya ketika tentara AS dan Irak melancarkan serangan terhadap markasbesarnya di Baghdad dan Irak selatan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009