Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda S. Goeltom mendesak perbankan menurunkan suku bunga kredit mengikuti turunnya BI Rate 7,25 persen.

"Kita sudah mengimbau bank untuk menurunkan suku bunga kredit," kata Miranda usai rapat kerja Komisi XI DPR di Jakarta, Kamis.

Miranda melanjutkan, bank-bank dapat menurunkan suku bunga deposito karena persaingan antarbank untuk mendapatkan dana mulai merenggang.

"Kalau suku bunga deposito turun maka suku bunga kredit juga bisa turun karena 'cost of fund' bank turun," katanya.

Selain itu, BI berusaha agar segmentasi perbankan diantara bank-bank berlikuiditas tinggi dengan bank-bank kecil, dikurangi sehingga suku bunga di pasar uang pelan-pelan bisa diturunkan sehingga biaya pendanaan ekonomi (cost of fund) pun tutun," kata Miranda.

Boediono

Miranda kemudian mengungkapkan ketihakdiran Boediono dalam rapat dengan Komisi XI DPR itu tidak perlu dipermasalahkan karena Boediono telah mengutusnya dan beberapa pejabat BI lain ke sidang ini.

Dalam suratnya kepada Ketua Komisi XI, Gubernur BI Boediono memohon maaf karena tidak bisa menghadiri rapat dan menugaskan Deputi Senior dan Deputi Gubernur untuk menggantikannya.

Pendapat yang mengemuka dalam rapat di Komisi XI DPR menyebut ketidakhadiran Boediono berkaitan dengan rencana menempatkan Boediono sebagai calon wakil presiden.

Miranda berharap, berbagai kegiatan terkait kepentingan ekonomi terus berjalan baik meskipun di tengah kegiatan yang menyangkut aspek politis yang tinggi.

"Meski rapat kali ini tertunda, ini tidak berarti kita tidak mengusahakan, kita sudah bertemu dengan bank-bank. Kita sudah mengimbau bank untuk menurunkan suku bunga kredit," katanya.

Menurut dia, BI  berusaha mendengarkan kesulitan bank-bank untuk menurunkan suku bunga kredit dan mengevaluasi peraturan-peraturan sehingga suku bunga kredit dapat turun.

"Ada bagian BI, tetapi ada juga bagian pihak lain. Kita mencoba di clear-kan agar bisa dilaksanakan dengan baik," katanya. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009