Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Gerakan Pro SBY (GPS) Irsyad Sudiro menegaskan, organisasi pendukung SBY tidak akan terpengaruh dengan manuver dan pola koalisi yang dilakukan partai-partai politik pendukung pencalonan Yudhoyono di pilpres mendatang.
Hal itu ditegaskan Irsyad yang juga politisi Golkar di Jakarta, Kamis, menanggapi tarik ulur dukungan sejumlah parpol pendukung koalisi SBY pasca informasi terpilihnya Gubernur BI Boediono sebagai bakal cawapres bagi capres SBY.
"Sejak dideklarasikan beberapa waktu lalu, GPS tetap konsisten memberikan pembelajaran dan membangun kesadaran masyarakat tingkat bawah tentang arti penting menggunakan hak pilih, khususnya dalam memilih pemimpin yang benar-benar diterima mereka," katanya.
Karena itu, dia menambahkan, GPS sebagai organisasi swadaya masyarakat yang menghendaki agar SBY terpilih kembali sebagai presiden tidak akan terpengaruh oleh berbagai manuver politik parpol-parpol pendukung koalisi.
Dikatakan Irsyad bahwa GPS mencoba menawarkan figur SBY kepada masyarakat sebagai sosok yang santun dan hati-hati dalam menyampaikan pendapatnya.
GPS berharap figur SBY itu bisa diterima seluruh masyarakat Indonesia.
Irsyad yang juga Ketua Badan Kehormatan DPR itu menyatakan bahwa rakyat perlu mendapat penjelasan-penjelasan tentang kualitas calon pemimpin mereka tanpa harus melihat latar belakang suku, agama dan ras.
"Figur pemimpin ideal GPS adalah harus bisa membawa jati dirinya untuk memimpin bangsa Indonesia agar dihormati dan disegani oleh bangsa-bangsa lain," kata Irsyad.
Pada bagian lain, Irsyad mengungkapkan bahwa GPS memiliki massa dalam jumlah besar dan tersebar di seluruh tanah air yang siap membawa kembali SBY memimpin bangsa ini lima tahun ke depan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009