Apa yang kami lihat di pasar ekuitas lebih daripada sebuah stabilisasi dengan angka (virus corona) memuncak di beberapa yurisdiksi AS
Chicago (ANTARA) - Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik dari kenaikan beberapa hari sebelumnya karena tanda-tanda perlambatan kasus Virus Corona di sebagian besar episentrum mendorong pasar ekuitas lebih tinggi, menarik investor menjauh dari aset-aset safe-haven.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Bursa Comex turun 10,2 dolar AS atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada 1.683,7 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka melonjak 48,2 dolar AS atau 2,93 persen menjadi 1.693,9 dolar AS, memperpanjang keuntungan akhir pekan lalu.

Harga emas berada di bawah tekanan ketika Dow Jones Industrial Average naik 497,44 poin atau 2,19 persen ke level 23.177,43 poin pada pukul 17.55 GMT. Dengan semua program stimulus pemerintah baik yang tertunda atau yang diberlakukan, investor menghindar dari emas, karena analis percaya mereka tidak ingin ketinggalan dari lonjakan harga saham.

Namun, penurunan emas lebih lanjut tertahan oleh pelemahan dolar AS. Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,71 poin atau 0,71 persen ke level 99,97 pada pukul 17.50 GMT.

Pasar saham dunia mencatat kenaikan tajam hari kedua berturut-turut di tengah tanda-tanda kemajuan melawan Virus Corona di Eropa dan Amerika Serikat.

"Apa yang kami lihat di pasar ekuitas lebih daripada sebuah stabilisasi dengan angka (Virus Corona) memuncak di beberapa yurisdiksi AS," kata Kepala Analis Komoditas TD Securities, Bart Melek, seperti dikutip oleh Reuters.

"Semua itu benar-benar memberitahu kami adalah mungkin sebuah akhir permainan untuk ini, tetapi tidak berarti dunia ini ramah dan berisiko," katanya, menambahkan bahwa harapan stimulus lebih banyak dengan suku bunga lebih rendah untuk jangka panjang akan terus mendukung harga emas.

Investor sedang menunggu risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu waktu setempat, klaim pengangguran mingguan, indeks harga produsen, indeks sentimen konsumen, dan persediaan grosir pada Kamis (9/4/2020), bersama dengan indeks harga konsumen pada Jumat (10/4/2020).

Para analis mencatat bahwa data ini, sebagian besar dari Maret, akan memberikan investor melihat dampak ekonomi COVID-19 terkait langkah-langkah yang dilakukan selain masalah pekerjaan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 31,1 sen atau 2,05 persen, menjadi ditutup pada 15,48 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 13 dolar AS atau 1,78 persen, menjadi menetap di 745 dolar per ounce.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020