Patriot mampu menyelesaikan empat dari delapan tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing tim dalam waktu tiga menit, yaitu boarding dalam waktu 15 detik, checkpoint 1 (18 detik), checkpoint 2 (94 detik) dan checkpoint 3 (152 detik).
Sedangkan K`yuh B`imbay hanya mampu menyelesaikan tiga tugas yaitu hingga checkpoint 2 yang diselesaikan dalam waktu 115 detik.
Keempat tugas lain yang belum mampu dilakukan oleh Patriot adalah alighting, dan memukul drum 1, drum 2 dan drum 3.
"Kami senang dengan hasil ini karena keberhasilan ini merupakan kerja tim, apalagi harus ada yang dikorbankan untuk mengikuti kontes robot seperti jarang bertemu orangtua dan hampir ketinggalan materi kuliah," kata Rialmadhan Kesatria, salah satu anggota Patriot usai memenangi perlombaan.
Mahasiswa Teknik Mesin UGM angkatan 2006 itu menyatakan persiapan mengikuti kontes robot tersebut sudah dilakukan sejak Desember tahun lalu dengan biaya yang tidak sedikit, u mencapai Rp40 juta.
"Sebagian besar memang dibantu oleh UGM, jurusan dan fakultas," katanya.
Meski demikian Rialmadhan menyatakan masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi, yaitu kestabilan robot, ketahanan dan kecepatannya saat tampil di kontes robot nasional.
Selain meraih juara, tim Patriot juga dinobatkan sebagai robot dengan inovasi terbaik dan K`yuh B`imbay sebagai robot dengan desain terbaik.
Sedangkan posisi ketiga untuk kategori Kontes Robot Indonesia adalah tim Maestro 09 dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang mengalahkan tim Photon asal Politeknik Negeri Semarang saat perebutan tempat ketiga.
Sementara itu, pada kategori Kontes Robot Cerdas Indonesia (KCRI) divisi expert battle posisi tiga besar semuanya diisi oleh tim dari UGM, yakni juara diraih oleh tim Saiza-ne, posisi kedua diisi oleh tim Koplak dan tempat ketiga diisi oleh tim Djogdja X01 yang juga mendapat penghargaan dari Menteri Komunikasi dan Informatika sebagai robot dengan teknologi informasi terbaik.
Pada saat perebutan posisi satu dan dua antara Saiza-ne dan Koplak, tim Saiza-ne mampu mematikan api dan mengambil boneka, namun tidak mampu mempertahankan boneka dalam cengkeraman robot.
Pemenang pertama hingga ketiga untuk kedua kategori tersebut kemudian akan mewakili regional III maju dalam kontes robot nasional yang akan digelar di UGM pada 13-14 Juni.
KRI regional III ini diikuti oleh 13 tim, sedang KCRI diikuti 37 tim.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009