Pasangan Ny Ginarti dan Maheman warga kampung Karesikan, Desa kanapera, Kecamatan Cijenjing, Kabuapten Ciamis, Jawa Barat hanya bisa pasarah melihat anaknya mempunyai dua jenis kelamin perempuan dan laki-laki.
Maheman mengatakan, anak pertamanya yang lahir tanggal 8 Mei 2009 itu dibantu oleh bidan di daerah temapt tinggalnya, namun ketika baru lahir melihat dibawah kelamin laki-laki ada lagi kelamin perempuan.
Melihat kejadian itu, Meheman kaget dan kahwatir terjadi apa-apa, maka bayi tersebut langsung di bawa ke RSUD Ciamis untuk dilakukan perawatan secara intensif oleh dokter ahli.
Namun Maheman mengeluhkan masalah biaya perawatan dan operasi anaknya, karena selama ini Maheman merupakan keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan dengan penghasilan sehari-hari sebagai petani.
Sementara itu keluhan Maheman ternyata ditanggapi oleh pihak RSUD yang menjanjikan akan dibebaskan biaya perawatan dan operasi kelamin bayi tersebut.
"Pihak Rumah sakit berjanji akan menanggung semua biaya perawatan bayi yang lahir berkelamin ganda itu," kata Humas RSUD Ciamis, Marsono.
Maheman menambahkan, jika pihak rumah sakit melakukan operasi pada anaknya maka diminta oeprasi bayinya berjenis kelamin laki-laki.
"Jika bayinya di beri ksehatan dan keselamatan, maka rencananya akan diberi nama Ridho Azizi," kata Maheman.
"Saya harap anak saya sehat dan selamat maka akan saya beri nama anak saya Ridho Azizi," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009