Jakarta (ANTARA News) - Mobil mikro Arina karya Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan jenis urban personal vehicle (UPV) ikut meramaikan Pameran Produk Indonesia (PPI) 2009 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, mulai 13-17 Mei.

Ketua Jurusan Teknik Mesin Unnes, Drs Wirawan Sumbodo, MT, di Jakarta, Rabu, mengatakan, Unnes adalah satu-satunya perguruan tinggi yang mampu mengembangkan desain rekayasa mobil dengan kapasitas mesin 250 cc.

"Kami sudah ada kerjasama dengan Departemen Perindustrian untuk pengembangan Arina ke depannya," katanya saat ditemui ANTARA News di PPI.

Menurut dia, Menteri Perindustrian Fahmi Idris mendukung upaya yang dilakukan pihak Unnes karena telah membuat produk dalam negeri yang diharapkan nantinya bisa bersaing dengan produk-produk luar negeri.

Arina dibuat pada tahun 2006 dengan jenis kendaraan roda tiga, dan kemudian dikembangkan menjadi roda empat ketika Unnes mendapat dukungan dari berbagai pihak di antaranya Asosiasi Karoseri Indonesia dan Industri Otomotif Jawa Tengah .

"Baru tahun 2008, pengembangan untuk roda empat bisa dilaksanakan," katanya.

Adapun spesifikasi teknis dari mobil tersebut di antaranya untuk jenis kendaraan microcar roda 4, kapasitas mesin 250 cc, bahan bakar bensin, konsumsi bahan bakar 1 liter/40 kilometer dan kecepatan maksimal 70km/jam.

Bentuk body dari mobil itu sengaja dibuat menyerupai stupa candi Borobudur agar kesan Jawa Tengah atau kota Semarang-nya tetap ada. Namun kapasitas penumpang mobil ini hanya untuk dua orang.

"Namun selain mobil itu unik dan hemat BBM, harga di pasaran relatif murah yakni Rp30 juta," katanya.

Untuk perawatan mudah karena suku cadang tidak terlalu sulit dan bisa dikerjakan oleh bengkel motor sehingga tidak makan banyak biaya.

Sementara itu, salah satu pengembang teknologi Arina Unnes, Widya Aryadi, menambahkan hingga saat ini sudah banyak pemesanan dari kalangan pengusaha dalam dan luar negeri.

"Saat ini sudah ada pemesanan 15 unit dari pengusaha dalam negeri. Bahkan akhir-akhir ini ada juga dari pengusaha Afrika," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009