Jakarta (ANTARA) - E-commerce Tokopedia menyesuaikan kampanye pada bulan Ramadhan yang biasanya jadi tradisi belanja terbesar di tengah pandemi COVID-19. Mereka menggeser fokus dari selebrasi menjadi solusi untuk menangani pandemi.
“Tokopedia akan fokus membantu upaya pemerintah dalam menanggulangi persebaran COVID-19. Kami berkomitmen memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan tanpa harus ke luar rumah, menjaga kelangsungan bisnis para penjual, sekaligus turut mendorong pemulihan ekonomi Indonesia," kata William Tanuwijaya, CEO dan Founder Tokopedia dalam keterangan resmi.
Baca juga: Menkominfo imbau penjual di "marketplace" tak permainkan harga jual
William mengatakan, ada tiga prioritas yang mereka usung, yakni memastikan konsumen bisa memenuhi kebutuhan dari rumah dengan menjaga ketersediaan produk, harga, dan layanan logistik.
Lalu, menjaga perputaran roda ekonomi dengan memastikan para penjual bisa lebih mudah berbisnis.
Yang ketiga, kata William, adalah berupaya mendorong pemulihan ekonomi yang tengah melambat karena pandemi.
“Tokopedia menyampaikan apresiasi kepada para mitra yang telah mendukung kampanye ini dan mengajak seluruh masyarakat menyatukan semangat dan upaya dalam menanggulangi pandemi COVID-19,” tutup William.
Kampanye Ramadan Ekstra Tokopedia akan berlangsung dalam tiga tahapan, mulai dari April hingga akhir Juli 2020.
Penyebaran virus corona turut mempengaruhi tren konsumsi konsumen e-commerce di Tanah Air.
Imbauan organisasi kesehatan dunia (WHO) hingga pemerintah untuk menjaga kebersihan demi mengurangi risiko penularan COVID-19 mendorong masyarakat membeli apa yang mereka butuhkan tanpa harus keluar rumah.
Anjuran untuk berdiam diri di rumah membuat e-commerce jadi andalan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Konsumen pada umumnya mencari kebutuhan rumah tangga dan produk kesehatan.
Baca juga: Google: belanja online saat Ramadhan meningkat 30 persen
Baca juga: Tokopedia atur kebijakan untuk stabilkan harga masker
Baca juga: Tokopedia bebaskan ongkos kirim
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020