Beijing (ANTARA News) - Kasus flu A/H1N1 yang juga dikenal sebagai flu babi telah mencapai sekitar 5.914 pada saat dua lagi negara Asia dan Eropa melaporkan temuan kasus pertama mereka Selasa.
Thailand dan Finlandia melaporkan masing-masing menemukan dua kasus, setelah Kuba sebelumnya mengkonfirmasikan kasus H1N1 pertamanya, yang menimpa seorang mahasiswa asal Meksiko di Havana, sehingga jumlah negara yang melapor tertular flu tersebut menjadi 33.
Di Amerika Serikat (AS), yang melampaui Meksiko, Selasa dilaporkan sejumlah 3.009 orang yang dites positif tertular virus di 45 dari 50 negara bagiannya, tiga di antaranya tewas.
Jumlah kasus yang dikonfirmasikan Senin seperti dilaporkan PNA dan Xinhua mencapai 2.600 di 44 negara bagian, menurut Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit AS (CDC).
Peningkatan itu menunjukkan bahwa wabah influensa A/H1N1 terus meluas di AS. Para pejabat CDC mengatakan, mereka memperkirakan virus flu A/H1N1 akan menyebar ke semua 50 negara bagian.
Pemerintah Meksiko Selasa menambah dua korban tewas flu A/H1N1 sehingga menjadi 58 orang. Jumlah kasus flu di negara itu menjadi 2.282 meningkat dari 2.059 Senin.
Sekolah-sekolah taman kanak-kanak, dasar dan menengah dibuka kembali untuk pertama kalinya Senin, setelah lebih dari dua pekan diliburkan.
Dalam konferensi pers Selasa pagi, Menteri Kesehatan Meksiko, Jose Angel Cordova Villalobos, mengatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi 100.000 anak mengalami gejala-gejala flu Senin lalu.
Sekitar separoh dari anak-anak itu pergi ke sekolah dengan cukup sehat, namun lainnya masih tak boleh ke luar rumah.
Sementara itu di Kanada, kasus flu ini terus meningkat dan kini mencapai 358, Selasa, atau menambah 28 kasus baru dibandingnya sebelumnya, kata data dari Badan Kesehatan Umum Kanada, Selasa petang.
Sampai sekarang, 10 dari 13 provinsi di Kanada dan beberapa wilayah dilaporkan terinfeksi. Sejauh ini baru seorang yang meninggal dikaitkan dengan virus ini.
Sementara itu di Amerika Latin, beberapa negara dilaporkan mengalami peningkatan kasus flu A/H1N1 ini. Menteri Kesehatan Panama mengatakan, jumlah kasus di negaranya meningkat menjadi 29, termasuk 11 kasus yang dikonfirmasikan Selasa. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009