Jakarta (ANTARA News) - Dua saksi dihadirkan di Polda Metro Jaya untuk melengkapi penyidikan terkait pembunuhan Dirut PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes M. Iriawan, di Jakarta, Rabu, mengatakan, pihaknya menghadirkan dua orang untuk diperiksa yakni seorang ajudan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non-aktif Antasari Azhar dan staf Sigid Haryo Wibisono atau Komisaris Utama PT PIM.
"Ajudan Antasari dan staf Sigid diperiksa untuk melanjutkan penyidikan yang belum tuntas," kata Iriawan.
Menurut dia, pemeriksaan saksi-saksi ini untuk mengetahui sekitar peristiwa pembunuhan Nasrudin.
Penyidik dalam kasus ini belum menemukan motif pembunuhan selain mengenai hubungan asmara.
Menyinggung adanya dugaan korupsi di Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), kata dia, pihaknya hendak menuju ke arah itu. "Namun, hal itu dapat terlihat saat di peradilan nanti," katanya.
Sementara kasus pembunuhan Direktur PT PRB yang diduga melibatkan Antasari Azhar dan Sigid Haryo Wibisono juga melibatkan Kombes Pol Wiliardi Wizar mantan Kapolres Jaksel.
Selain itu juga enam orang tersangka lain yakni Heri Santosa (pengemudi), Eduardus Ndopo alias Edo (penerima order), Jerry Hermawan (penghubung), Daniel Daen (eksekutor), Fransiskus Tadon Keran (pengendali lapangan), dan Hendrikus Kia Walen alias Hendrik (pemberi order). (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
meskipun ditangkap, istri anda masih bisa naik alphard dan landcruiser, anak anda kuliah di australia.
saya yakin itu pendapatan anda dari gaji pegawai negri kan?