Manado (ANTARA News) - Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, Rabu pagi menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kompleks Istana Negara Jakarta.
Ketua Departemen SDM Partai Demokrat Andi Malarangeng ketika konfirmasi di Manado membenarkan pertemuan mantan Ketua MPR RI itu dengan Yudhoyono yang juga bakal calon presiden dari Partai Demokrat.
Pertemuan Amien Rais dengan Yudhoyono itu diduga untuk membicarakan soal penunjukan Gubernur Bank Indonesia Boediono sebagai cawapres mendampingi Yudhoyono.
Sebelumnya, Amien Rais mengkritik Yudhoyono yang berencana menunjuk Boediono sebagai cawapres pendampingnya pada Pilpres mendatang. Menurut Amien, paket Yudhoyono-Boediono tidak menjual.
Sedangkan pada Selasa (12/5) malam, sejumlah tokoh parpol seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua PPP Surya Dharma Ali dan Sekjen PAN Zulkifli Hassan bertemu dengan Mensesneg Hatta Radjasa dan Seskab Sudi Silalahi di Wisma Negara terkait penunjukkan nama Boediono itu.
Menanggapi hal itu, Andi Malarangeng mengatakan, pertemuan dengan sejumlah pemimpin dan tokoh parpol ini merupakan inisiatif Partai Demokrat untuk menjelaskan dan menyampaikan informasi yang jelas mengenai nama Boediono yang diusung sebagai cawapres Yudhoyono.
"Karena informasi yang sepotong-potong sehingga ada respons yang terlalu dini. Jadi kalau dijelaskan dengan baik tentang cawapres tersebut semua bisa menerima," kata Andi yang berada di Manado, Sulut, dalam rangka mendampingi Presiden Yudhoyono menghadiri acara World Ocean Conference (WOC).
Tetap Bergabung
Dengan penjelasan yang telah disampaikan Selasa (12/5) semalam dan Rabu pagi, Andi mengatakan partai-partai koalisi Demokrat diyakini akan tetap bergabung menuju Pilpres 8 Juli mendatang.
Andi mengatakan, penunjukan Boediono sebagai cawapres dari Susilo Bambang Yudhoyono bisa diterima parpol pendukung koalisi dengan Partai Demokrat termasuk oleh Ketua MPP PAN Amien Rais.
"Kami memang telah melakukan komunikasi menjelaskan mengenai pemilihan cawapres tersebut kepada tokoh-tokoh dan pemimpin partai tetapi ia bisa menerima dengan baik jadi kami optimistis," katanya.
Mengenai pilihan Boediono sebagai cawapres, Andi mengatakan, salah satunya adalah dengan melihat bahwa tantangan di masa depan Indonesia adalah persoalan ekonomi.
"Salah satu tantangannya adalah kita mencari cawapres yang bisa menjawab tantangan sekarang ini. Tantangan kehidupan rakyat sekarang ini, jadi bisa membantu presiden," katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009