Jakarta (ANTARA News) - Komando Rakyat Anti Neoliberal (Koran) dan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI), Rabu, berdemonstrasi di depan Istana Negara di Jalan Merdeka Utara Jakarta, menolak calon pemimpin bangsa yang beraliran ekonomi neoliberal.
Berdasarkan pantauan ANTARA di Jakarta, Rabu, kelompok tersebut membawa berbagai spanduk yang intinya menolak sejumlah tokoh yang menurut mereka dapat digolongkan sebagai berpola pikir neoliberal.
Menurut para pengunjuk rasa, tokoh yang beraliran neoliberal di Indonesia mengakibatkan terjadinya sejumlah persoalan antara lain kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Sekretaris Jenderal ISMEI A Bahtiar Sebayang mengatakan, calon presiden dan wakil presiden haruslah orang yang benar-benar berpihak kepada rakyat dan memiliki komitmen untuk membangun ekonomi bangsa.
"Ekonomi bangsa yang benar-benar untuk rakyat, bukan kepentingan-kepentingan asing," kata Bahtiar.
Aksi unjuk rasa yang diikuti sekitar 200 orang tersebut berjalan dengan tertib dan diselingi oleh aksi teatrikal.
Sementara itu, arus lalu lintas baik di Jalan Medan Merdeka Utara maupun di Jalan Medan Merdeka Barat juga terpantau lancar dan tidak terpengaruh aksi demo tersebut.
Aksi menolak calon pemimpin bangsa yang beraliran neoliberal juga dikabarkan terjadi pada Rabu (13/5) ini di Bandung, Jawa Barat.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009