Jakarta, (ANTARA News) - Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang telah resmi mengusung pasangan Jusuf Kalla (JK) dan Wiranto sebagai calon presiden-calon wakil presiden dalam Pilpres 8 Juli mendatang masih "membuka pintu" koalisi dengan partai politik (parpol) lainnya.

"Tentu saja kami sangat terbuka menerima teman-teman lain yang ingin bergabung dalam koalisi," kata Indra J Piliang selaku Juru Bicara pasangan JK-Wiranto di Jakarta, Rabu.

Menurut Indra, setiap parpol termasuk Golkar dan Hanura ingin mencari kawan sebanyak-banyaknya untuk memenangkan kandidatnya dalam Pilpres.

"Situasi politik saat ini diibaratkan satu musuh terlalu banyak dibanding seribu kawan," katanya.

Indra yang sebelumnya merupakan pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) ini mengatakan Golkar dan Hanura membuka "pintu koalisi" selebar-lebarnya kepada semua parpol termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan juga parpol lainnya.

Empat parpol tersebut semula menyatakan sikap akan berkoalisi dengan Partai Demokrat selaku partai pemenang Pemilu Legislatif 9 April lalu.

Namun belakangan rencana koalisi dengan Partai Demokrat terancam buyar lantaran Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih memilih figur Boediono yang saat ini menjabat Gubernur Bank Indonesia (BI) sebagai cawapresnya.

Menyinggung tentang rencana koalisi besar antara Golkar, PDIP, Hanura dan Gerindra, Indra mengatakan sesuai kesepakatan koalisi dimaksud lebih merupakan koalisi di tingkat parlemen mulai dari DPR RI, DPRD Provinsi hingga DPRD Kabupaten/Kota se-Indonesia.

Sehubungan dengan itu, Indra berharap PDIP dan Gerindra juga mengajukan kader terbaiknya dalam Pilpres mendatang.(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009