Cikarang, Bekasi (ANTARA News) -Tiga orang meninggal dunia dalam kebakaran di Desa Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, sedangkan empat yang selamat tengah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Mastur (37) keluarga korban mengatakan, kejadian itu berlangsung di rumah milik keluarga Mas`ud (35) yang berprofesi sebagai penjual bensin eceran di Kampung Ujung Harapan RT18/RW17 yang dihuni oleh dua Kepala Keluarga (KK) pada Rabu subuh pukul 05.00 WIB.

"Saya menuju ke tempat kejadian setelah mendengar suara sirine mobil pemadam kebakaran sekira pukul 05.30 WIB. Saya terkejut saat mengetahui adik ipar saya dan dua anaknya meninggal terbakar api," katanya.

Korban meninggal dunia, kata dia, mengalami luka bakar disekujur tubuh, masing-masing bernama Nurhayati (32), Aditya Firmansyah (9), dan seorang balita perempuan yang masih berusia satu minggu.

Ia mengungkapkan, peristiwa kebakaran itu dipicu oleh kelalaian Mas`ud yang lupa mematikan kompor setelah memasak air di dapur untuk memandikan anak balitanya yang baru sepekan dilahirkan.

Api dari tabung gas Elpiji dengan cepat menjalar ke botol bensin jenis premium yang hanya berjarak sekitar lima meter.

"Saat itu Nurhayati tengah menyusui bayinya di kamar sambil ditemani Aditya. Ketika saya masuk ke dalam rumah saat api padam pukul 06.00 WIB, saya melihat kondisi ketiganya sudah gosong terbakar api di atas kasur dengan kondisi Nurhayati masih menyusui anaknya," katanya.

Mastur manambahkan, api tidak sempat menjalar ke rumah-rumah warga setelah dipadamkan oleh bantuan dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dibantu dengan warga sekitar.

Sementara itu, empat korban yang selamat, Solihin (21), Limar (60), Mas`ud (35) dan Nunung (24) mengalami 80 persen luka bakar disekujur tubuh.

"Mereka kami bawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Ananda Kota Bekasi, namun pihak RS tidak sanggup memberikan perawatan dan merujuknya ke RSCM Jakarta," katanya.

Kepala Kepolisian Resor Bekasi Komisaris Besar (Kombes) Herry Wibowo mengatakan, penyebab api membesar karena ada premium yang disimpan di ruang tamu.

Letak premium tersebut berdekatan persis dengan lokasi kamar Nurhayati dan dua anaknya yang tewas

"Korban yang meninggal telah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati. Kami masih menyelidiki sumber percikan api yang membakar premium. Kemungkinannya banyak mulai dari puntung rokok, obat nyamuk, atau konsleting listrik arus pendek," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009