"Awalnya kami berpikir bahwa selain mengalami kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) petugas medis juga perlu memperkuat daya tahan tubuhnya salah satunya melalui asupan makanan. Oleh karena itu kami menginisiasi program Gizi untuk Medis ini," ujar perwakilan Kagama Bali, I Nyoman Adikarya Nugraha, Di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan Kagama Bali bekerjasama Bron Cafe Denpasar membuat dapur umum untuk mengolah bahan makanan yang didonasikan dari berbagai pihak untuk dimasak menjadi makanan yang kemudian didistribusikan untuk petugas medis khususnya yang mendapatkan tugas jaga malam.
Untuk saat ini, setiap harinya program Gizi untuk Medis tersebut membagikan 90 porsi makanan dan minuman untuk petugas medis yang bertugas di sejumlah Puskesmas di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Baca juga: HUT ke-119, Pegadaian bagikan sembako dan APD untuk paramedis
Baca juga: Sekolah Relawan bantu makanan untuk paramedis
"Untuk makanan, jadi kami fokus mendistribusikan ke Puskesmas. Untuk Rumah Sakit rujukan seperti RSUP Sanglah dan lainnya kami melakukan dropping bahan makanan hasil donasi seperti beras, telur dan susu karena dari rumah sakit tersebut memiliki standar gizi sendiri," kata Nyoman Adikarya Nugraha.
Melalui program Gizi untuk Medis, ia berharap para petugas medis yang menjadi garda terdepan penanganan COVID-19 tidak merasa bahwa dirinya berjuang sendiri dan dapat lebih semangat dengan dukungan masyarakat.
Sementara itu, pemilik Bron Cafe, Ketut Gede Yoga Pustaka mengatakan, setiap hari sebanyak lima karyawan yang bertugas di dapur umum untuk mengolah makanan dalam program Gizi untuk Medis.
Menurutnya, seluruh bahan makanan yang diolah seperti beras, susu, sayur merupakan hasil donasi masyarakat yang langsung dibawa ke kafe miliknya. Selain itu, pihaknya juga menerima donasi berupa dana yang bisa ditransfer langsung ke rekening yang telah disediakan.
"Dengan seluruh donasi yang telah kami terima, perkiraan kami bisa melakukan program ini selama dua bulan ke depan dengan rutin memberikan 90 porsi makanan dan minuman setiap harinya kepada tenaga medis," katanya.
Ia menjelaskan saat ini program tersebut fokus memberikan makanan kepada petugas medis yang bertugas pada shift malam karena biasanya di pada saat ini petugas medis kesulitan mendapatkan makanan.
"Apalagi di wilayah Denpasar saat ini untuk mengantisipasi virus Corona sudah diterapkan aturan warung makan harus menutup tempat usahanya pada pukul 21.00 Wita, jadi petugas medis yang bertugas malam hari kesulitan mendapatkan makanan," ungkap Gede Yoga Pustaka.*
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020