Batam (ANTARA) - Kapal Pelni tetap bisa bersandar di Kota Batam, termasuk untuk mengantar pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang ingin pulang ke kampung halamannya.
"Pelni tetap, karena itu dari pusat," kata Sekretaris Daerah Kota Batam Jefriden di Batam, Selasa.
Sesuai jadwal keberangkatan, KM Kelud singgah dua kali sepekan di Kota Batam.
KM Kelud menjadi transportasi alternatif bagi PMI dari Malaysia yang hendak pulang ke daerah asalnya. Pemkot Batam mencatat sekitar 72.000 PMI pulang ke Indonesia melalui daerah setempat, menyusul kebijakan karantina wilayah yang diterapkan Negara Jiran.
Selain memberangkatkan penumpang ke luar Batam, kapal itu juga masih bisa membawa penumpang ke daerah setempat.
Asisten I Pemkot Batam, Yusfa Hendri menegaskan, PT Pelni Persero telah menerapkan sejumlah upaya meminimalkan penularan COVID-19, seperti menjaga jarak tempat penumpang.
Dalam setiap pelayaran Pelni hanya melayani nomor kursi genap atau ganjil saja, dengan begitu akan ada jarak antarpenunpang.
"Kedatangan diperketat, Pelni menjalankan physical distancing," kata dia.
Selain itu, Pelni juga hanya melayani penumpang sesuai dengan KTP. Misalnya, hanya penumpang ber-KTP Jakarta yang bisa melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
"Sesuai KTP, ke daerah masing-masing," kata Yusfa.
Sementara itu, Pemkot Batam menegaskan, agar PMI langsung menuju ke daerah masing-masing, setibanya di Batam, untuk mengantisipasi penularan COVID-19.
Pemkot Batam menyiapkan Asrama Haji sebagai tempat singgah bagi PMI yang tidak memiliki dana namun harus menunggu jadwal penerbangan atau pelayaran ke daerah masing-masing.
Baca juga: Pelni semprot disinfektan seluruh kapal antisipasi Virus Corona
Baca juga: Pelni sesuaikan operasional kapal akibat penutupan sejumlah pelabuhan
Baca juga: Tiga kapal Pelni pulangkan 750 peserta Ijtima dunia
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020