Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pramono Anung Wibowo menegaskan partainya akan segera mengumumkan sikap politiknya untuk membangun koalisi dengan parpol lain dalam waktu dekat.

"Yang jelas dalam waktu satu sampai dua hari ke depan akan diumumkan," kata Pramono kepada wartawan di kediaman Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut Pramono, perkembangan politik yang akan terjadi dalam satu-dua hari ke depan akan sangat menentukan sikap politik PDIP dan lebih khusus Megawati dalam membangun koalisi.

Pramono membantah sinyalemen bahwa terjadi kevakuman dalam pertemuan antara PDIP yang diwakili Theo Syafei dengan Ketua Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto pada Senin malam.

"Itu tidak betul, yang jelas komunikasi terus dilakukan secara intensif," kata Pramono sembari mengakui dalam beberapa hari terakhir terjadi dinamika yang cukup pesat dalam tubuh partai berlambang banteng moncong putih itu.

Menyangkut hasil pertemuan dengan kubu Partai Demokrat yang diwakili oleh Hatta Radjasa, Pramono mengatakan kedua partai besar ini membicarakan komitmen bersama dalam membangun bangsa ke depan. Diantaranya, komitmen bersama untuk tetap setia kepada Pancasila dan mempertahankan keutuhan NKRI.

Menurut Pramono, komunikasi politik dengan Partai Demokrat akan terus dilakukan oleh PDIP di waktu-waktu mendatang.

Fungsionaris DPP PDIP lainnya, Tjahjo Kumolo menegaskan partainya hingga kini belum membangun komitmen politik apapun dengan Partai Demokrat.

"Kami belum pernah ada pembicaraan apa pun dengan Demokrat, pembicaraan baru sebatas dengan Pak Hatta (Hatta Radjasa)," kata Tjahjo.

Tjahjo yang juga Ketua Fraksi PDIP di DPR RI ini mengatakan PDIP tidak pernah membangun kompromi politik dengan Partai Demokrat, termasuk untuk mendukung duet Soesilo Bambang Yudhoyono dengan Boediono yang kini menjabat Gubernur Bank Indonesia.

"Kita tidak pernah rekomendasikan orang lain untuk berpasangan dengan siapapun. Posisi Pak Boediono tidak ada sangkut-pautnya dengan PDIP," tegas Tjahjo sembari menambahkan figur cawapres pendamping Megawati yang mendapat dukungan dari massa simpatisan partainya yakni Prabowo Subianto dan Sri Sultan Hamengkubuwono X.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009