Sigi, Sulteng (ANTARA) - Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata mengatakan telah mengirimkan satu unit alat beras ke lokasi bencana alam banjir yang menerjang dua desa di Kecamatan Kulawi, sekitar 75 km dari Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.
"Kami sudah kirim alat berat untuk membersihkan badan jalan dari material yang dibawa banjir dan juga melakukan perbaikan kembali alur sungai," kata Bupati, Selasa.
Banjir yang melanda wilayah Kulawi disebabkan curah hujan meningkat dan air sungai meluap hingga ke permukiman penduduk dan juga jalan raya.
"Saya sudah dapat laporan dari camat bahwa mereka sekarang sedang melakukan kerja bakti bersama masyarakat dan aparat kecamatan serta pihak TNI/Polri dan BPBD Kabupaten Sigi yang ada di lokasi banjir," kata Bupati.
Baca juga: Banjir bandang terjang Kecamatan Kulawi di Sigi
Baca juga: Upaya Sigi keluar dari ancaman banjir dan longsor
Menurut dia, banjir kali ini tidak sebesar dan separah banjir bandang yang terjadi pada Desember 2019 di Kecamatan Kulawi.
Tetapi, Pemkab Sigi, kata Bupati Irwan tetap memberi perhatian besar terhadap bencana alam tersebut.
Petugas dari BPBD Sigi sejak Senin (6/4) malam sudah langsung menuju lokasi banjir dan membantu warga yang rumahnya terdampak banjir di dua desa yakni Desa Sungku dan Ueeoni, Kecamatan Kulawi.
Sementara Camat Kulawi Roly yang dihubungi via saluran telepon membenarkan adanya bencana alam banjir yang melanda wilayahnya. "Banjirnya tidak terlalu besar dan dampaknya juga hanya ada empat rumah warga yang tertimbun lumpur dan tidak ada korban jiwa."
Selain rumah warga, jaringan pipa air bersih rusak sehingga perlu segera diperbaiki kembali. "Kami masih membersihkan, baik permukiman warga maupun badan jalan yang tertimbun lumpur," ujarnya.
Dia juga mengatakan satu alat berat yang dikirim ke lokasi banjir sedang dalam perjalanan.
Akibat banjir tersebut, sebagian warga mengungsi ke rumah tetangga yang tidak terendam banjir. Ada juga sebagian yang mengungsi ke rumah-rumah ibadah seperti gereja.*
Baca juga: Masyarakat diminta jaga kelestarian hutan cegah banjir dan longsor
Baca juga: Korban banjir di Kulawi masih bertahan di lokasi pengungsian
Pewarta: Anas Masa
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020