Havana, (ANTARA News) - Kuba telah melaporkan konfirmasi kasus pertama flu H1N1 atau yang dikenal dengan flu babi, saat ribuan orang di seluruh dunia sakit akibat flu ini, kata Departemen Kesehatan Kuba di ibu kota Havana , Senin.

Dalam pernyataan yang dibacakan dalam siaran televisi negara, pejabat Departemen Kesehatan mengatakan, bahwa orang yang terinfeksi itu adalah seorang mahasiswa dari Meksiko yang baru kembali ke Kuba setelah liburan.

Tidak ada rincian yang diberikan mengenai kondisi mahasiswa itu, demikian dikutip dari Reuters.

Depkes Kuba hanya mengatakan, bahwa seluruhnya, ditemukan 84 orang dari delapan negara yang menderita dengan gejala seperti flu. Mereka dan 511 orang lainnya yang telah kontak dengan mereka, sudah dites untuk flu babi itu.

Orang-orang yang dites itu termasuk 14 mahasiswa Meksiko, semua di antara mereka belajar di sekolak kedokteran Kuba, namuyn sejauh ini hanya satu kasus yang telah dikonfirmasikan.

Pemerintah Kuba telah melakukan sejumlah tindakan untuk mencegah penularan virus flu H1N1 ke negara pulau Karibia itu, yang terletak 185 kilometer di seberang Terusan Yukatan dari Meksiko, pusat dari berjangkitnya flu babi itu.

Pada 28 April, pihaknya melarang penerbangan dari Meksiko. Kuba telah meningkatkan kewaspadaan medis di bandara-bandara, pelabuhan-pelabuhan dan pangkalan-pangkalan perahu serta menjejak para pendatang yang belum lama datang dari Meksiko.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, Kuba telah menjadi negara tujuan turis yang populer. Negara ini mendulang penerimaan 2,3 juta pengunjung dari berbagai belahan dunia pada tahun 2008.

Kuba yang dipimpin oleh komunis bangga dengan dirinya, karena negara ini telah menerapkan perawatan kesehatan gratis dan pemerintah seringkali bertindak agresif untuk membuat rakyatnya aman dalam kasus-kasus terjadinya bencana alam seperti badai topan.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009