New York (ANTARA) - Saham AS melonjak pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan masing-masing indeks utama reli lebih dari tujuh persen, setelah penurunan jumlah kematian harian di New York, hot spot virus corona terbesar di Amerika Serikat, memicu optimisme pendataran kurva dari pandemi semakin dekat.
Indeks Dow Jones Industrial Average melambung 1627,46 poin atau 7,73 persen, menjadi ditutup di 22.679,99 poin. Indeks S&P 500 meningkat 175,03 poin atau 7,03 persen, menjadi berakhir pada 2.663,68. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melonjak 540,15 poin atau 7,33 persen, menjadi 7.913,24 poin.
Pada Minggu (5/4/2020), New York melaporkan kematian terkait virus sedikit menurun dari hari sebelumnya, kejadian pertama dalam seminggu.
Baca juga: Wall Street merosot, dipicu kehilangan pekerjaan besar-besaran di AS
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan pada Senin (6/4/2020) bahwa rawat inap pasien virus corona turun dan tingkat kenaikan kematian telah mendatar di negara yang paling parah dilanda virus tersebut. Namun dia mengingatkan agar tidak berpuas diri.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor teknologi dan utilitas masing-masing naik tajam 8,78 persen dan 7,85 persen, melampaui sektor-sektor lainnya.
Reli besar-besaran terjadi meskipun Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Minggu bahwa warga Amerika bersiap untuk mungkin minggu terberat ke depan dan banyak kematian akan terjadi karena Covid-19.
"AS akan mencapai titik mengerikan dalam hal kematian," kata Trump, sambil menyuarakan optimismenya bahwa "itu akan menjadi titik di mana segala sesuatu akan mulai berubah menjadi lebih baik."
Baca juga: Wall Street berakhir menguat didukung reli saham energi
Jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat mencapai 350.000 pada Senin (6/4/2020) pukul 15.30 waktu setempat (19.30 GMT), menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. Angka terbaru mencapai 352.546 dengan 10.389 kematian, menurut CSSE.
Pasar ekuitas AS mundur kembali pekan lalu setelah sejumlah data menunjukkan bahwa virus corona telah merugikan perekonomian. Untuk pekan yang berakhir 3 April, Dow kehilangan 2,7 persen, S&P 500 turun 2,1 persen, dan Nasdaq turun 1,7 persen.
"Dalam waktu dekat, kami percaya kinerja pasar terutama tergantung pada seberapa cepat aktivitas ekonomi dapat normal kembali menyusul langkah-langkah untuk mengatasi virus; dan sejauh mana respons kebijakan dapat membatasi kebangkrutan dan kehilangan pekerjaan," kata Chief Investment Officer UBS Global Wealth Management Mark Haefele dalam sebuah catatan penelitian pada Senin (6/4/2020).
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020