"Jatah kredit korporat yang selama ini sekitar 20 persen termasuk untuk konsumer dari total penyaluran kredit Danamon dialihkan ke pengusaha UMKM sehingga kredit untuk sektor itu semakin besar," kata Wakil Direktur Bank Danamon Jos Luhukay, di Medan, Senin.
Sementara untuk menekan kredit bermasalah di korporat yang masih tersisa itu, kata dia, manajemen melakukan berbagai cara termasuk melakukan pendekatan kepada debitur.
"Dengan kondisi perekomian dewasa ini, perbankan memang melakukan tindakan hati-hati apalagi tren terjadi peningkatan NPL (kredit bermasalah) cukup memungkinkan," katanya.
Posisi Maret 2009, NPL Danamon secara nasional mencapai 2,9 persen.
Dia menyebutkan, ditengah krisis yang masih berlangsung di mana berpengaruh pada kinerja perbankan, Bank Danamon lebih mementingkan menjaga likuiditas .
Lebih penting menjaga likuiditas meski perolehan laba menjadi kecil, kata Jos.
Untuk memperkuat modal , Danamon misalnya, April lalu sudah melakukan penawaran umum terbatas saham (rights issue) sebesar Rp4 triliun.
Penawaran saham itu mendapat minat besar dan tercatat merupakan penawaran saham terbesar di Indonesia sehingga Danamon dipastikan lebih siap menghadapi berbagai tantangan yang timbul dari dampak krisis global.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009