Itu akan menjadi positif bagi dolar AS, karena pasar perdagangan valuta asing adalah ekonomi, bukan sudut pandang moral

New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena ketidakpastian akibat COVID-19 mendorong selera para investor untuk memburu mata uang tersebut.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,13 persen menjadi 100,6932 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro melemah menjadi 1,0797 dolar AS dari 1,0811 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris menguat menjadi 1,2300 dolar AS dari 1,2272 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6090 dolar AS dari 0,5998 dolar AS.

Dolar AS dibeli pada 109,05 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,27 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9782 franc Swiss dari 0,9760 franc Swiss, dan turun menjadi 1,4118 dolar Kanada dari 1,4154 dolar Kanada.

Dari sudut pandang pasar, pemerintah AS "mungkin kurang fokus secara radikal pada risiko kesehatan ketika menimbang antara risiko kesehatan dan ekonomi," karena Washington bergantung pada penutupan yang mungkin singkat dan terbatas, Ulrich Leuchtmann, seorang analis di Commerzbank Research, mengatakan dalam sebuah catatan pada Senin (6/4/2020).

"Itu akan menjadi positif bagi dolar AS, karena pasar perdagangan valuta asing adalah ekonomi, bukan sudut pandang moral," kata Leuchtmann.

Jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat mencapai 350.000 pada Senin (6/4/2020) pukul 15.30 waktu setempat (1930 GMT), menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. Angka terbaru mencapai 352.546 dengan 10.389 kematian, menurut CSSE.

Baca juga: Dolar menguat dalam 3 hari beruntun, abaikan data suram pekerja di AS
Baca juga: Di tengah bayang-bayang resesi global, dolar AS menguat

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020