Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tajam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor memindahkan aset-aset mereka ke logam mulia untuk melakukan lindung nilai terhadap dampak ekonomi yang diperkirakan dari Covid-19.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni melonjak 48,2 dolar AS atau 2,93 persen, menjadi ditutup pada 1.693,9 dolar AS per ounce. Emas berjangka naik 8,00 dolar AS atau 0,49 persen menjadi pada 1.645,7 dolar AS per ounce pada akhir pekan lalu.
Emas mendapat dukungan karena investor khawatir bahwa dana talangan pemerintah dan suku bunga rendah akibat Covid-19 akan menyebabkan masalah inflasi ketika digabungkan bersama. Permintaan kontra-inflasi di kalangan investor begitu tinggi sehingga penguatan dalam dolar AS dan ekuitas AS tidak cukup mengimbangi momentum kenaikan yang ditimbulkan oleh kekhawatiran inflasi.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,09 poin atau 0,09 persen ke level 100,67 pada pukul 17.50 GMT. Sementara indeks Dow Jones Industrial Average naik 1.245,42 poin atau 5,92 persen ke level 22.297,95 pada pukul 18.00 GMT.
"Permintaan fisik terus mendominasi dan mendukung harga emas harga. Sejumlah besar stimulus secara efektif mendilusi mata uang sehingga permintaan emas datang dari segala arah," kata Phil Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago, seperti dikutip oleh Reuters.
Dolar AS berhenti menguat terhadap sebagian besar mata uang tetapi melanjutkan kenaikannya terhadap yen Jepang seiring laju kematian dari virus corona di Eropa yang melambat sementara kematian di Jepang dan tempat lain di Asia mengalami percepatan.
Jepang akan memberlakukan keadaan darurat di Tokyo dan enam prefektur lainnya pada Selasa untuk menahan virus corona, sementara pemerintah menyiapkan paket stimulus 990 miliar dolar AS untuk melunakkan pukulan terhadap ekonomi.
Pandemi telah menginfeksi lebih dari 1.250.000 orang di seluruh dunia, dengan lebih dari 68.400 kematian, menurut penghitungan Reuters.
Investor sedang menunggu lowongan pekerjaan dan laporan kredit konsumen pada Selasa waktu setempat, rilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (8/4/2020), klaim pengangguran mingguan, indeks harga produsen, indeks sentimen konsumen, dan persediaan grosir pada Kamis (9/4/2020), bersama dengan indeks harga konsumen pada Jumat (10/4/2020).
Para analis mencatat bahwa data ini, sebagian besar dari Maret, akan memberikan investor melihat dampak ekonomi Covid-19 terkait langkah-langkah yang dilakukan selain masalah pekerjaan.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 67,5 sen atau 4,66 persen, menjadi ditutup pada 15,169 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 13,9 dolar AS atau 1,94 persen, menjadi menetap pada 732 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020