Manado (ANTARA News) - Indonesia dan Kenya bekerjasama di sektor budidaya perikanan, terutama dalam mengembangkan bibit ikan nila.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi, usai bertemu Menteri Pembangunan Perikanan Kenya, di Manado, Senin, mengatakan, berdasarkan perjalanan ke Kenya bulan Februari 2009, telah disepakati kerjasama bilateral terutama di sektor perikanan budidaya.

Kenya mengharapkan belajar dari Indonesia terkait teknik perikanan budidaya ini, Indonesia pun senang berbagi pengalaman dengan negara dari benua Afrika ini.

"Hal ini tentu terkait dengan upaya mensejahterakan masyarakat, dan juga memberikan kesempatan untuk mereka berkembang," ujar dia.

Menteri Pembangunan Perikanan Kenya, Paul N Otuama mengatakan, dengan banyaknya kesamaan yang dimiliki Indonesia dengan Kenya.

"Gaya hidup, iklim, bahkan selera makan Indonesia dan Kenya tidak jauh berbeda. Karena itu kerjasama bilateral ini cukup baik," ujar dia.

Melalui kerjasama ini, menurut dia, akan membukakan kesempatan bagi Indonesia untuk berinvestasi di sektor perikanan Kenya.

Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Made L Nurjanah mengatakan, waktu implementasi kerjasama tersebut belum dapat dipastikan.

Namun ia menjelaskan, bahwa kerjasama yang akan dilakukan memang terfokus pada perikanan budidaya ikan nila.

"Mereka akan belajar cara pembibitan ikan nila. Saya rasa tidak butuh waktu lama untuk belajar, hanya tiga bulan cukup," ujar dia.

Ada kemungkinan Indonesia akan membantu induk bibit ikan nila kepada Kenya pada awal pembibitan, katanya.

Made sendiri mengatakan spesies ikan nila pada dasarnya merupakan ikan asli asal Benua Afrika, sama seperti ikan lele.

Kondisi budiaya perikanan air tawar yang terjadi di Kenya sendiri sekarang ini, ungkap dia, memang belum dimulai.

"Mereka belum pernah melakukan budidaya, karena itu sekarang mereka belajar," tambah Made.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009