Jakarta (ANTARA News) - PT Wijaya Karya Tbk (Wika) meraih kontrak baru senilai Rp2,71 triliun sampai dengan Maret 2009 sehingga secara keseluruhan nilai kontrak yang diperoleh menjadi Rp10,5 triliun.
"Kami menargetkan tahun 2009 kontrak baru Rp9,39 triliun, sehingga kontrak dihadapi untuk tahun 2009 ditargetkan menjadi Rp17,19 triliun," kata Direktur Utama Wika, Bintang Perbowo di Jakarta, Senin.
Dari kontrak yang dihadapi tersebut, Wika optimistis akan mampu mencatatkan pendapatan tahun 2009 sebesar Rp7,48 triliun.
Segmen yang paling besar menyumbangkan carry over (bawaan) dari tahun 2008 adalah unit bisnis konstruksi sipil umum, di mana nilai kontrak yang masih dihadapi Wika di tahun 2009 adalah sebesar Rp2,51 triliun.
Segmen kedua terbesar adalah konstruksi energi di mana kontrak yang masih dihadapi oleh Wika bernilai Rp1,75 triliun.
Wika mencatatkan, pertumbuhan laba bersih pada triwulan pertama tahun 2009 sebesar 27 persen menjadi Rp45,93 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun 2008 yaitu sebesar Rp 36,16 miliar.
Pertumbuhan ini didukung oleh pendapatan Wika Rp1,30 triliun sampai dengan Maret 2009.
Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasional Wika selama triwulan I surplus sebesar Rp201,06 miliar. Arus kas Wika ini berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp1,63 triliun setelah dikurangi dengan pengeluaran kas kepada pemasok beban usaha, pembayaran bunga dan pajak sebesar Rp1,43 triliun.
Arus kas yang positif ini membuat kas dan setara kas Wika tercatat sebesar Rp1,01 triliun dan memberikan gambaran aliran kas dan bisnis yang sehat dan berkesinambungan.
Pada tanggal 29 April 2009 yang lalu, Wikamendapatkan pengakuan sebagai emiten terbaik di sektor properti dan konstruksi bangunan.
Kriteria yang digunakan untuk seleksi adalah berkisar pada isu mengenai kinerja finansial, good corporate governance dan likuiditas.
Saat ini Wika telah menjadi perusahaan konstruksi infrastruktur terbesar dengan aset dan ekuitas terbesar di Indonesia. Hal ini ditopang oleh posisi Wika sebagai market leader untuk proyek power plant dengan menguasai lebih dari 30 persen pembangunan proyek power plant yang ditawarkan pemerintah dalam program 10.000 MW.
Kompetensi Wika di bidang power plant telah memberikan posisi yang kuat untuk mendapatkan proyek-proyek baru power plant berikutnya.
Saat ini Wika juga merupakan perusahaan konstruksi nasional yang mampu menyediakan layanan terintegrasi untuk proyek pembangkit berupa konstruksi sipil, EPC dan IPP, serta pengadaan batu bara.
Pada 6 Mei yang lalu, Wika ikut serta dalam kegiatan ground breaking PLTGU Tanjung Priok yang diselenggarakan oleh PT PLN.
PLTGU Tanjung Priok merupakan salah satu jantung kelistrikan Jawa Bali, khususnya DKI Jakarta. PLTGU yang didesain untuk menghasilkan 740 MW ini diharapkan selesai 31,5 bulan sehingga dapat beroperasi pada akhir tahun 2011.
Di sini Wika bertindak sebagai kontraktor sipil yang ditunjuk oleh kontraktor utama, Mitsubishi Corporation, untuk melaksanakan pekerjaan civil work (piling, excavation and back fill, concrete work, steel structure installation, bona type installation, and steel temporary work), senilai Rp387 miliar. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009