Jakart (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Agung Laksono meminta Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tetap menjaga kekompakkan pemerintahannya hingga masa jabatan mereka berakhir, 20 Oktober.

"Sebagai pemimpin negara dan pemimpin pemerintahan Presiden dan Wapres diharapkan tetap bahu-membahu dalam mengendalikan pemerintahan hingga masa jabatan mereka selesai," kata Agung kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin.

Pernyataan Ketua DPR tersebut terkait makin meruncingnya perseteruan antara SBY-JK yang sama-sama diajukan sebagai calon presiden (capres) oleh partainya masing-masing.

Menurut Agung Laksono, sebagai duet pemimpin negara dan pemimpin pemerintahan, SBY-JK seyogyanya saling menghormati, bukan sebaliknya memberikan pernyataan yang terkesan mengejek dan menyudutkan pihak lain.

"Yah, sudah seharunya saling menghormati, kalau justru sebaliknya nanti bisa memicu kondisi yang tidak kondusif," kata Agung yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.

Duet SBY-JK yang meraih dukungan mayoritas rakyat Indonesia pada Pemilihan Presiden tahun 2004 akan mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober mendatang.

Kemesrahan duet SBY-JK yang pada Pilpres 2004 menyebut diri mereka sebagai Dwitunggal kini tinggal kenangan. Pasalnya, JK yang merupakan Ketua Umum DPP Partai Golkar telah mendeklarasikan diri sebagai Calon Presiden (Capres) berdampingan dengan Wiranto, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Deklarasi pasangan JK-Wiranto berlangsung di Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (10/5).

Adapun SBY yang juga kembali dicalonkan oleh Partai Demokrat sebagai Capres hingga kini belum menetapkan figur pendampingnya sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres).

Saat memberikan sambutan dalam acara Rakernas Partai Hanura, Sabtu pekan lalu, JK menyindir Capres dari partai politik yang lain yang dinilainya tidak berani mengumumkan Cawapresnnya.

Sementara itu SBY yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta para pesaingnya tidak bersikap takabur dengan merasa lebih cepat dan lebih baik dibanding capres yang lainnya.

"Dalam kampanye pilpres mendatang jangan lah suka menantang, suka sesumbar, dan mengejek. Jaga perasaan kompetitor lain. Banyak jalan menuju yang baik, tidak perlu menujukkan kita lebih cepat, lebih baik. Takabur namanya," kata Yudhoyono dalam pidato syukuran kemenangan Partai Demokrat di kediaman Cikeas, Bogor Minggu malam. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009