"Siap dioperasikan mulai 10 Juni 2009," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, usai Rapat Koordinasi membahas peresmian Jembatan Suramadu, di Kantor Menteri Perekonomian, Jakarta, Senin.
Dipimpin Plt Menko Perekonomian/Menteri Keuangan Sri Mulyani rapat tersebut dihadiri Kepala Bappenas Paska Suzetta, Menhub Jusman Syafei Djamal, Menperin Fahmi Idris, Menteri Perdagangan Mari E Pangestu, dan Dirjen Bina Marga Hermanto Dardak.
"Semua aspek konstruksi jalan tol sudah rampung, tinggal pengoperasiannya saja," kata Djoko.
Jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura memiliki lebar 30 meter yang pada dua sisi disediakan untuk kendaraan roda.
Jembatan terbagi atas "causeway" di sisi Surabaya sepanjang 1.458 m, jembatan pendekat sisi Surabaya 672 m, "cable stay" 818 m, jembatan pendekat sisi Madura 672 m dan "causeway" sisi Madura 1.818 m.
Sedangkan jalan akses Surabaya 4,35 km dan jalan akses ke Madura 11,5 km. Meskipun secara fisik jembatan Suramadu sudah selesai dibangun, namun pemerintah hingga kini belum menunjuk pengelola jalan tol tersebut.
Dirjen Bina Marga Hermanto Dardak menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan fisik jembatan tinggal bagaimana pengoperasiannya saja.
Pemerintah katanya, masih harus melakukan "beauty contest" untuk menetapkan perusahaan yang mengoperasikan jalan tol tersebut.
Pemerintah menjadwalkan Badan Pelaksana Suramadu dibentuk pada 18 Mei 2009.
"Badan Pelaksana bukan pengelola jalan tol. Jadi perusahaan untuk mengoperasikan juga harus ditetapkan melalui beauty contest, katanya.
Ia menambahkan, pemerintah juga belum menetukan tarif tol yang akan dikenakan bagi pengguna jalan.
"Masih dibahas (tarif tol). Sama halnya tingkat pengembalian investasi dari proyek tersebut belum ditentukan," ujar Hermanto.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009