Depok (ANTARA News) - Empat mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menerima penghargaan The Goldman Sach Leaders 2009, penghargaan tersebut diberikan setiap tahun kepada 150 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh dunia.
"Mereka yang terpilih menjadi pemenang tahun ini telah melalui seleksi ketat dan merupakan para mahasiswa yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga telah merancang dan melakukan sesuatu bagi pemecahan masalah global," kata Wakil Kepala Humas UI Devie Rahmawati di Depok, Senin.
Keempat mahasiswa Indonesia yang menerima penghargaan the Goldman Sachs Global Leaders Program serta hadiah uang masing-masing sebesar 3.000 dolar AS adalah Aino Nindya Auerkari, mahasiswa Fakultas Kedokteran, Festus Andrianto Susilo, mahasiswa Fakultas Kedokteran, I Ketut Adi Putra, mahasiswa Fakultas Ekonomi, dan Putu Ayu Ditta S. Ustriyana, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi.
Devie mengatakan, keempat mahasiswa tersebut tercatat aktif pada berbagai kegiatan sosial seperti guru sukarelawan, penggalak kampanye sadar bahaya HIV/AIDS, hingga menjadi bagian dalam keanggotaan Komite Federasi Internasional Asosiasi Mahasiswa Kedokteran untuk wilayah Asia Pasifik dan Konferensi Organisasi Konfensi Basel ke-9 bertema Control of Trans-boundary Movements of Hazardous Waster and Their Disposal yang kemudian mendapat penghargaan dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Di Indonesia, lanjutnya program The Goldman Sach Leaders dikelola oleh the Indonesian International Education Foundation (IIEF), sebuah lembaga nirlaba dengan misi utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan dan pertukaran internasional.
Selain mengelola berbagai program beasiswa, jelasnya IIEF juga memprakarsai serangkaian program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas masyarakat Indonesia melalui kemampuan dan prestasi akademik yang gemilang.
"Penghargaan ini berupaya untuk menunjukkan pada mahasiswa bahwa sebagai ujung tombak kemajuan bangsa tidak hanya cerdas secara akademik, namun juga harus memiliki kompetensi sosial yang tinggi," jelasnya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009