Kuala Lumpur (ANTARA News) - Lima warga Indonesia yang diduga terlibat 20 kasus perampokan, tewas, setelah terlibat baku tembak dengan polisi Malaysia yang menyerbu tempat persembunyian mereka di puncak Bukit Lagong, Sungai Buloh, Selangor.
Kepala polisi Selangor Khalid Abu Bakar mengatakan, polisi telah menyerbu persembunyian mereka, Minggu sore, setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, demikian media massa Malaysia, Senin.
Hampir semua media massa memuat berita lima WNI yang diduga pelaku perampokan. Mereka dikenal dengan sebutan Geng Ipol, yang dalam media lokal ditampilkan foto mayatnya yang terbungkus plastik hitam di bawah pohon.
Kepada media, polisi Malaysia mengatakan, ketika penyerbuan ke sebuah rumah tempat para pelaku bersembunyi, polisi meminta penghuni rumah untuk keluar, namun pelaku justru mengeluarkan tembakan.
Selanjutnya terjadi baku tembak sebelum kelima pelaku tewas tertembak.
Setelah masuk, polisi menemukan beberapa parang, sepucuk pistol dan beberapa peluru sebagai barang bukti.
Modus operasi kejahatan Geng Ipol ini, mereka datang pada waktu dinihari, sebelum masuk rumah, gerombolan ini membuka baju dan memakai penangkal yang diduga membuat mereka kebal.
"Para perampok ini juga punya kebiasaan mengambil makanan dari rumah korban sebagai logistik," kata Abu Bakar.
Menurut Abu Bakar, Geng Ipol ini diduga terlibat dalam 20 kasus pencurian dan perampokan rumah di kawasan Gombak, Sepang, Kajang, Kuala Selangor, dan Sitiawan, Perak sejak enam bulan lalu.
Dua dari lima WNI itu memiliki paspor, sedangkan tiga orang lainnya tidak. Dua dari mereka juga memiliki tato di badannya.
Penembakan polisi Malaysia terhadap pelaku kejahatan seringkali terjadi, demi pertahanan. Beberapa kasus selama ini, yang menjadi korban ternyata warga Malaysia yang diduga melakukan kejahatan.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009