sekitar 500 lebihan yang dapat diproduksi dalam satu hari

Payakumbuh (ANTARA) - Balai Latihan Kerja (BLK) Padang, Sumatera Barat yang merupakan milik dari Kementerian Ketenagakerjaan memproduksi lebih dari 10.000 masker yang akan dibagikan ke masyarakat untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumatera Barat Nasrizal di Payakumbuh, Senin, mengatakan masker yang diproduksi tersebut dari anggaran Kementerian Ketenagakerjaan.

"Ketika situasi lapangan kekurangan masker. Kementerian Ketenagakerjaan menginisiasi untuk pembuatan masker oleh BLK. Salah satunya di UPTD BLK Payakumbuh," katanya.

Masyarakat yang membuat masker di BLK merupakan masyarakat yang pernah dilatih langsung oleh BLK. Untuk di Payakumbuh sendiri terdapat 16 orang yang bekerja yang setiap orang dapat menghasilkan dua kodi per-harinya.

"Jadi sekitar 500 lebihan yang dapat diproduksi dalam satu hari. Sebab satu orangnya dapat memproduksi dua kodi dalam sehari," ujarnya.

Baca juga: Penjahit di Kalbar canangkan gerakan masker gratis
Baca juga: Cegah COVID-19, Pemkot Pangkalpinang ajak siswa membuat kreasi masker

Produksi masker ini disebar ke 14 UPTD BLK yang ada di Sumbar. Untuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) BLK Payakumbuh sendiri dipercaya untuk memproduksi 3.200 masker.

"Kita mempunyai 14 UPTD BLK di beberapa daerah yang merupakan binaan kita. Sehingga pembuatan masker kita sebar ke seluruh BLK binaan kita," sebutnya.

Ia mengatakan masker yang saat ini sedang diproduksi untuk dibagikan kepada masyarakat dan instansi kesehatan yang memang membutuhkan.

Selain berasal dari anggaran kementerian, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan akan membuat masker melalui anggaran dari Pemprov Sumbar.

"Kemarin itu Bapak Gubernur menyatakan kemungkinan membuat masker dengan anggaran Pemprov. Ini yang akan segera kita tindak lanjuti," sebutnya.

Ia mengatakan masyarakat yang ingin menggunakan jasa dari BLK untuk membuat masker juga bisa langsung menghubungi pihak BLK.

"Lulusan kita dari BLK juga banyak yang telah bisa menjahit. Ini juga dapat digunakan oleh masyarakat untuk membuat masker. InsyaAllah mereka sudah bisa," kata dia.

Baca juga: Yayasan Buddha Tzu Chi produksi pelindung wajah dokter di perkebunan
Baca juga: Penyandang disabilitas Wonosobo produksi masker dibagikan masyarakat
Baca juga: Presiden: Seluruh warga wajib pakai masker saat berada di luar rumah

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020