Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) yang terdiri dari 2.000 baju pelindung, 2.000 pelindung muka dan 466 sepatu bot kepada relawan mahasiswa dan rumah sakit pendidikan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),Nadiem Anwar Makarim, dalam keterangannya di Jakarta, Senin mengatakan Kemendikbud telah melakukan realokasi anggaran Rp405 miliar untuk mengaktifkan 13 rumah sakit pendidikan agar dapat merawat pasien COVID-19 dan 13 fakultas kedokteran untuk menjadi pusat tes.

Kemendikbud juga memobilisasi relawan mahasiswa kesehatan untuk membantu mengatasi pandemi COVID-19 serta menyiapkan asrama Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) sebagai fasilitas karantina.

"Dalam kaitannya dengan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas respons cepat dan sigap Komisi X DPR RI sebagai mitra kerja strategis pemerintah dalam proses konsultasi dan penyusunan kebijakan selama darurat COVID-19," kata Nadiem.

Kemendikbud sangat menghargai semangat, antusiasme, solidaritas, dan gotong royong yang ditunjukkan oleh 15.000 relawan mahasiswa yang sudah bergabung.

"Gerakan itu sejalan dengan semangat kebijakan Kampus Merdeka. Kesempatan menjadi relawan kemanusiaan juga merupakan hal yang sangat bermanfaat dan penting untuk belajar dan mengasah keterampilan sebagai tenaga medis profesional," katanya.

Secara khusus Mendikbud menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan tujuh asosiasi mahasiswa kesehatan lainnya yang terlibat, karena telah menunjukkan tindakan nyata dalam menanggapi panggilan kemanusiaan.

Gerakan itu disebut Nadiem sebagai perwujudan konkret dari semangat sejati setiap dokter, perawat, dan tenaga kesehatan profesional.

"Dalam menangani pandemi COVID-19 bangsa Indonesia membutuhkan solidaritas dan gotong royong semua elemen bangsa. Saatnya bangsa Indonesia menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa yang terkenal dengan nilai gotong royong sesuai Pancasila," pesan Mendikbud.

Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Syaiful Huda mengapresiasi langkah strategis Kemendikbud dalam penanganan COVID-19.

"Saya bersyukur, saya bangga, Kemendikbud sudah mengambil inisiatif. Tiga belas fakultas sudah siap, rumah sakit pendidikan kita juga sudah siap untuk uji COVID-19. Sebanyak 15.000 relawan sudah dilakukan pelatihan oleh WHO, oleh Kemenkes, dan oleh dokter-dokter spesialis," katanya.

Pelaksana Tugas Dirjen Dikti Kemendikbud Nizam mengatakan Kemendikbud telah melatih 15.000 relawan mahasiswa untuk membantu menangani wabah COVID-19.

Para relawan itu akan ditugaskan di Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan organisasi-organisasi kemanusiaan yang membutuhkan. Sebagian besar didistribusikan ke Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) di 34 provinsi untuk program-program promotive dan prefentif di setiap daerah.

"Dalam bekerja, para relawan berada di bawah bimbingan dan pengawasan dosen dan dikoordinasikan oleh dekan fakultas kedokteran setempat bersama dengan dinas kesehatan provinsi," kata Nizam.

Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020