Solo (ANTARA News)- Mendapat perlawanan ketat dari PSIR Rembang, tim tuan rumah Persis Solo gagal meraih poin penuh dan hanya mampu bermain imbang 0-0, pada lanjutan pertandingan sepakbola Kompetisi Liga Divisi Utama di Stadion Sriwedari Solo, Minggu.

Sejak menit awal, PSIR Rembang yang menurunkan barisan pertahanan Adolfo, Hans B dan M Huda terus berupaya menghalau berbagai serangan yang dilakukan tim tuan rumah. Apalagi Persis yang menurunkan duet penyerang Marchia Mallock dan Dodik Rustanto gerakannya mudah dibaca. Apalagi keduanya tidak memiliki penguasaan bola yang baik.

Memang Persis memiliki sejumlah peluang di gawang PSIR yang dijaga Gery Mandagi, tapi semuanya mudah dimentahkan. Begitu juga di babak kedua yang mencoba menurunkan stiker Anindito untuk menggantikan Dodik, ternyata juga tidak mampu merobah kedudukan.

Daya dobrak tim Laskar Sambernyawa memang mengalami peningkatan, tapi pertahanan PSIR tetap mampu mengantisipasi.

Jika dilihat materi pemain yang diturunkan Pelatih Persis Eduard Tjong di lini tengah sebenarnya cukup menjanjikan. Selain Moukwelle Ebwanga dan Imam Rochmawan juga diperkuat Nova Zaenal.

Namun permainan mereka terasa tidak padu, sehingga alur bola yang dibangun sering mandeg di tengah jalan. Hal itu memudahkan pertahanan PSIR untuk menutup semua serangan.

Pelatih PSIR Suwandi HS menyatakan puas terhadap hasil pertandingan melawan Persis.

"Hasil ini seusai target kami, bisa meraih satu poin dari Solo," tandasnya. Semua itu berkat kedisiplinan Roberto Kwateh dan kawan-kawan dalam mengikuti permainan tim tuan rumah. Suwandi memang menginstruksikan untuk bermain disiplin dan tetap menjalin komunikasi antar pemain.

Sementara pelatih Persis Eduard Tjong mengakui apa yang diperbuat pasukannya sudah maksimal. "Ini sudah hasil maksimal. Dan saya bersyukur Persis akhirnya tidak terdegradasi. Karena sebenarnya kemampuan anak-anak baru sampai batas ini," katanya.

Dalam pertandingan tersebut petugas keamanan terpaksa melakukan sweeping penonton, karena di tribun diketahui banyak penonton yang nekat menyusup. Sweeping dilakukan pada saat jeda.

"Semua harus keluar. Pertandingan ini digelar tanpa penonton. Silakan semua keluar," pinta seorang polisi.

Pertandingan tersebut dipimpin oleh wasit Jeri Ely. Dan wasit tersebut sampai meniup peluit panjang tanda usai pertandingan kedudukan tetap tidak berubah 0-0.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009