"Saya belum tahu persis kapan penerimaan gelar tersebut tetapi yang jelas sebelum pertarungan ulang melawan Juarez dan tempatnya di KJRI Los Angeles, Amerika Serikat," kata Asisten Manajer Herrry`s Gym, Toni Priatna ketika dihubungi dari Semarang, Minggu.
Menurut dia, penghargaan tersebut seharusnya diterima petinju kelahiran Kabupaten Banjarnegara, Jateng, pada saat Konvensi WBA di Cartegana, Kolombia, 29 April hingga 2 Mei 2009 dan saat itu Chris John bertindak sebagai tamu kehoramatan tetapi akhirnya batal dan diberikan saat Chris John sudah berada di Los Angeles.
"Nantinya perwakilan WBA yang akan datang ke kantor KJRI Los Angeles untuk menyerahkan penghargaan tersebut," katanya menegaskan.
Chris John menerima penghargaan Super Champions ini karena yang bersangkutan mampu mempertahankan gelarnya sebanyak 10 kali berturut-turut. Sebenarnya gelar tersebut diberikan usai pertarungan melawan petinju Jepang, Hiroyuki Enoki di Tokyo Jepang, 24 Oktober 2008 tetapi baru diberikan usai mempertahankan gelarnya ke-11 kali, yaitu usai melawan Rocky Juarez di Toyota Center Houston, Texas, Amerika Serikat, 28 Febuari 2009.
Chris John sendiri berhasil mempertahankan gelar juara dunia hingga 11 kali tanpa putus sejak merebut gelar juara dunia kelas bulu WBA dari tangan petinju Colombia, Oscar Leon di Bali tahun 2003 dan terakhir adalah saat bermain seri melawan Rocky Juaerez di Houston Texas, Amerika Serikat, 28 Febuari 2009.
Dari 11 kali mempertahankan gelar tersebut, lima kali di antaranya dilalui melalui mandatory fight yaitu melawan Jose Cheo Rojas (Venezuela), Derrick Gainner (Amerika Serikat), Juan Manuel Marquez (Meksiko), Roinet Caballero (Panama), dan terakhir melawan Hiroyuki Enoki (Jepang).
Kemudian enam kali lainnya melalui tarung pilihan atau "choice", yaitu melawan Renant Acosta (Panama), Jose Cheo Rojas (Venezuela), Tommy Browne (Australia), Osamu Sato dan Zaiki Takemoto (Jepang), serta Rocky Juarez (Amerika Serikat).
Sebagai pemegang gelar Super Champions ini, suami mantan atlet wushu Jateng, Anna Maria Megawati tersebut diberi kesempatan selama 2,5 tahun untuk tidak melakukan tarung wajib atau "mandatory fight".
Toni Priatna mengatakan, dalam jangka waktu tersebut Chris John diberi kesempatan untuk melakukan tarung unifikasi atau penyatuan gelar juara dunia dari badan tinju yang berbeda dan naik kelas.
Tetapi, lanjut dia, jika Chris John tetap bertarung di kelas bulu maka untuk tarung wajibnya harus menghadapi juara ad-interim.
"Jadi kalau nantinya Yuriorkis Gamboa (petinju Kuba) masih menjadi juara ad-interim kelas bulu WBA tentunya akan ketemu Chris John dua setengah tahun lagi, tetapi kalau ternyata juara ad-interimnya bukan lagi Gamboa tentunya juga tidak bisa bertemu," katanya menegaskan.
Seperti diketahui, Yuriorkis Gamboa berkeinginan bertemu Chris John setelah petinju kelahiran Kabupaten Banjarnegara, Jateng, itu menang melawan Roky Juarez pada tarung ulang di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat, 27 Juni 2009.
Keinginan Gamboa ini dilakukan setelah yang memiliki rekor bertarung 15-0 (13 di antaranya dengan KO) tersebut memukul KO petinju Venezuela, Jose Cheo Rojas pada ronde ke-10, padahal Rojas sendiri pernah dikalahkan Chris John dalam dua kali pertemuannya di Indonesia beberapa waktu lalu.
"Kalau dalam jangka 2,5 tahun mendatang ternyata Gamboa masih menjadi juara ad-interim dan Chris John belum naik kelas atau melakukan tarung unifikasi, bisa saja ketemu, begitu pula sebaliknya," kata Toni Priatna menegaskan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009