Tokyo (ANTARA News) - Tiga pria Jepang yang tiba dari Amerika Serikat (AS) di bandara Narita Jumat dikonfirmasikan terinfeksi virus baru influensa A/H1N1, yang merupakan kasus pertama di Jepang, kata para pejabat kementerian kesehatan Sabtu.
Ketiga-tiganya terdiri seorang guru SMA berumur 46 tahun dan dua siswa berumur 16 tahun dari Osaka, tinggal di Oakville, Kanada, dalam lawatan sekolah sejak 24 April dan tiba di Narita, timur Tokyo, dari Detroit pada sekitar pukul 04:30 Jumat waktu setempat dengan penerbangan Northwest Airlines.
Setelah diperiksa di karantina sesaat mendarat, ketiganya, yang mengidap gejala-gejala demam dan batuk, dinyatakan positif tertular virus influensa A dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Palang Merah Jepang di Narita, prefektur China. Mereka kemudian diisolasi.
Guru tersebut menderita demam 38,6 derajat Celsius, sedangkan kedua siswa dengan panas badan 36,6 dan 37,1 C pada Jumat. Pengujian lanjutan yang dilakukan Lembaga Penyakit Infeksi Narita membenarkan, bahwa mereka terinfeksi virus baru H1N1 influensa A.
"Mereka menjadi pasien pertama di wilayah jepang yang telah dikonfirmasikan terinfeksi penyakit tersebut," kata Menteri Kesehatan, Buruh dan Kesejahteraan Jepang Yoichi Masuzoe kepada pers.
Menteri mengatakan, kasus tersebut ditemukan sebelum ketiganya secara resmi memasuki Jepang. Meskipun demikian belum ada seruan bagi perlunya pemerintah mengambil tindakan berkaitan dengan wabah flu baru di negara itu, termasuk meminta rakyat menghindari banyak keluar rumah dan penutupan sementara sekolah.
Seorang pejabat rumah sakit di tempat pasien tersebut dirawat mengatakan kepada para wartawan, bahwa kondisi pasien tersebut stabil. "Namun kami akan melakukan tindakan setiap saat, saya berharap masyarakat aman," katanya.
Para pejabat kementerian mengatakan, ada kemungkinan jumlah pengidap meningkat menjadi 11 orang, yakni orang-orang yang duduk dekat siswa itu namun tidak terdeteksi saat melalui pemeriksaan imigrasi.
Mereka juga mengatakan, 13 penumpang lainnya yang mungkin berdekatan dengan pasien-pasien tersebut , yang telah meninggalkan Jepang untuk pergi ke Thailand, Taiwan dan tujuan-tujuan lainnya.
Kementerian kesehatan melaporkan itu kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kasus pertama flu baru Jepang, di tengah meningkatnya kecemasan-kecemasan bahwa penyakit tersebut mungkin telah menyebar di negara itu.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009