Safina tidak mengalami kesulitan ketika ia meraih kemenangan dalam waktu satu setengah jam, sementara lawannya yang merupakan unggulan ketujuh terus melakukan kesalahan sendiri.
Unggulan utama itu juga berhasil membalaskan dendamnya untuk kekalahannya dari Kuznetsova 6-4 6-3 di final Stuttgart Terbuka pekan lalu.
Gelar tersebut merupakan gelar pertama Safina pada musim ini dalam empat kali final yang diikutinya. Sebelumnya, Safina mengalami kekalahan di final Australia Terbuka dan di turnamen Sydney.
Safina (23) juga meraih gelar pertamanya sebagai petenis nomor satu dunia, suatu kehormatan yang ia capai pada 20 April.
Tetapi, sementara ia merasa senang atas kemenangan tersebut, Kuznetsova justru terlalu banyak membuat kesalahan sendiri hingga 30 kali, sementara Safina hanya 16 kali.
Petenis nomor delapan dunia itu juga hanya berhasil servis dua kali dalam 11 kesempatan break point, sedangkan Safina berhasil lima kali dalam sembilan kesempatan.
"Pekan lalu saya mendikte pertandingan, saya servis secara baik dan saya tidak terlalu banyak membuat kesalahan sendiri," katanya.
"Hampir mirip Hari Natal, saya terlalu banyak memberi hadiah. Khususnya mengingat pertandingan tersebut adalah pertandingan final, ia tidak akan memberikannya pada saya. Saya harus berjuang keras," katanya. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009