"Yang menjadi perhatian adalah pasien ini adalah usia lanjut. Dia dalam keadaan stabil tapi dia dengan penyakit penyerta,"...
Kendari (ANTARA) - Seorang kakek berusia 74 tahun asal Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 pada Minggu (5/4), diketahui memiliki riwayat perjalanan datang dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal mengatakan kakek tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Kota Makassar dan tiba di Kota Kendari pada 22 Maret 2020..
"Informasi riwayat berobat dari Rumah Sakit di Makassar. Tiba di Kendari tanggal 21 atau 22, nanti diverifikasi lagi. Dari data sementara, (pasien) terpisah dari kluster 5 kasus konfirmasi positif Sultra sebelumnya," kata Rabiul di Kendari, Minggu malam.
Baca juga: Hasil tes cepat balita di Kendari dinyatakan positif COVID-19
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra ini juga menjelaskan bahwa lansia tersebut sempat masuk ke Rumah Sakit Santa Anna Kendari dengan gejala COVID-19.
"Awal pelacakannya melalui rapid test (tes cepat), setelah dilakukan pemeriksaan rapid test, disusul dengan pemeriksaan swab. Karena pada rapid test-nya positif dan hasil pemeriksaan swab adalah konfirmasi positif," kata Rabiul di Kendari, Ahad (5/4).
Rabiul mengungkapkan kasus positif dengan usia yang rentan merupakan kasus yang baru di Sultra. Lansia tersebut juga mempunyai penyakit bawaan. Kini, kakek tersebut tengah dirawat di Rumah Sakit Bahteramas Kendari.
"Yang menjadi perhatian adalah pasien ini adalah usia lanjut. Dia dalam keadaan stabil tapi dia dengan penyakit penyerta," ungkapnya.
Baca juga: Perawat RSUD Bahteramas Kendari dan suami dinyatakan positif COVID-19
"Update kasus konfirmasi positif COVID-19 Sultra, kasus baru satu orang, sembuh satu orang, kasus lama empat orang, total enam orang," tambahnya.
Ia meminta, masyarakat ikut serta dalam pencegahan penyebaran virus corona dengan tetap berada dirumah. Jika tak ada keperluan yang medesak, menjaga kebersihan diri, menggunakan alat pelindung diri jika keluar rumah dan selalu menjaga jarak dengan orang lain (physical distancing).
“Kalau harus keluar hindari tempat keramain sebaiknya meggunakan masker. Selelu jaga jarak jika berkomunikasi dengan orang lain, cuci tangan dengan air mengalir dan kurangi menyentuk wajah, mata dan hidung," tutup Wayong.
Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 hingga 5 April 2020 mencatat data orang tanpa gejala (OTG) di Sultra berjumlah 31 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 737 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 14 orang.
Baca juga: Cegah COVID-19, penyemprotan disinfektan di Baubau-Sultra digencarkan
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020