Jakarta (ANTARA News) - Terpilihnya pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Hidayat Nur Wahid (HNW) sebagai pasangan ideal hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Riset Informasi (LRI) tidak mengejutkan.
Pengamat politik dari Charta Politika Bima Arya, di Jakarta, Sabtu, mengatakan, antara SBY dan HNW sama-sama memiliki pencitraan yang cukup bagus. Tidak salah jika masyarakat atau responden memilihnya.
"Keduanya memiliki popularitas yang tinggi. Apalagi didukung oleh partai politik yang popularitasnya terus naik," katanya saat dikonfirmasi.
Menurut dia, meski berada di posisi teratas dari hasil survei belum tentu diterima oleh partai politik yang mengusungnya karena masing-masing partai politik telah memiliki kriteria pencalonan yang harus dipenuhi.
Bima menambahkan, jika pasangan SBY-HNW maju pada pemilihan presiden mendatang, kemungkinan besar akan mendapatkan dukungan dari masyarakat. Hanya saja dengan adanya komunikasi politik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kemungkinan peta akan berubah.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh LRI, cawapres yang dianggap ideal untuk pasangan SBY adalah HNW memperoleh dukungan 29,3 persen, Boediono 19,2 persen, Sri Mulyani 11,4 persen, Hatta Rajasa 10,2 persen, Aburizal Bakrie 8,6 persen, Akbar Tandjung 4,1 persen sedangkan 17,2 responden belum menentukan pilihan.
Untuk pasangan capres-cawapres yang diusung partai politik pasangan SBY-HNW memperoleh dukungan 36,2 persen, pasangan Jusuf Kalla (JK)-Wiranto 27,6 persen dan pasangan Megawati-Prabowo 19,1 persen sedangkan 17,1 persen responden belum menentukan pilihan.
Survei oleh LRI dilakukan di 33 provinsi dengan jumlah responden 2.066 orang dengan menggunakan teknik sampling dan kuesioner terstruktur sedangkan tingkat kepercayaan survei 95 persen dan margin error 2,2 persen.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009