Jakarta (ANTARA News) - Minat dokter spesialis yang mendaftar menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Indonesia setiap tahun semakin berkurang, kata dr Yayat dari Biro Kepegawaian Sekretaris Jenderal, Departemen Kesehatan, di Jakarta, Sabtu.
"Mereka lebih cenderung menjadi dokter pada rumah sakit swasta. Kemungkinan pilihan mereka karena penghasilan di dapat pada RS negeri tak sebanding dengan biaya pendidikannya yang mahal," papar Yayat pada seminar "Doctor`s Career Update" yang diadakan Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Oleh karena itu, desak Yayat, pemerintah harus berupaya meningkatkan gaji dokter spesialis sehingga begitu lulus mereka tertarik mengabdikan diri sebagai PNS di rumah sakit negeri.
"Kita semua berharap nantinya gaji seorang dokter spesialis akan lebih meningkat, minimal mendekati gaji yang didapat di rumah sakit swasta," katanya.
Dengan cara seperti itu, masalah kekurangan dokter spesialis di sejumlah rumah sakit pemerintah teratasi dan rumah sakit memberikan pelayanan maksimal pada masyarakat.
Insentif ini juga bisa menarik para dokter muda yang baru lulus seleksi CPNS tidak memilih-milih tempat tugas.
"Pelayanan kesehatan terutama di daerah terpencil masing sangat kurang. Oleh dari itu dokter maupun tenaga medis yang baru lulus PNS harus siap ditempatkan di daerah tersebut," ucapnya.
Dikatakan, pemerintah hingga sekarang masih menghadapi permasalahan untuk memenuhi tenaga medis terutama di daerah terpencil.
"Para dokter muda dan petugas medis banyak yang melamar menjadi CPNS, namun ketika diterima dan ditempatkan di daerah terpencil banyak yang menolak," terangnya.
Data rekrutmen PNS untuk tenaga kesehatan setiap tahun menunjukkan peningkatan cukup signifikan di mana pada 2008 rekrutmen baru 800 orang, namun setahun kemudian pada 2009 angkanya menjadi seribu lebih. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009