"Waisak peluang bagi kita untuk membersihkan hati dan pikiran, kita selanjutnya berpaling kepada ajaran Sang Buddha secara nyata, bukan teori," katanya saat sambutan menjelang detik-detik Waisak di Candi Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, di Magelang, Sabtu.
Ia mengatakan, saat ini manusia harus menghadapi berbagai tantangan hidup dengan kesadaran yang tinggi.
Manusia, katanya. juga harus hidup secara disiplin dan bekerja keras di jalan darma.
"Di tengah gelombang nafsu, selalu lupa jalan kebenaran, sesat memasuki jalan hidup sehingga karma buruk yang diperoleh," katanya.
Ia mengatakan, Waisak memperingati ajaran Sang Buddha yang selalu memberikan damai, cinta kasih, pencerahan, dan kebijaksanaan kepada umat manusia.
Menurut ajaran Sang Buddha, katanya, manusia mendapatkan panggilan untuk mencapai kesempurnaan hidup sebagai Buddha.
"Kemelekatan hidup kepada harta dan tahta, bukan ajaran Sang Buddha. Sang Buddha mengajarkan jalan hidup kebijaksanaan dan teladan hidup Sang Buddha sebagai acuan umat manusia," katanya.
Anggota Dewan Sangha Theavada Indonesia, Biksu Agadipo, mengatakan, kebodohan batin telah mengakibatkan manusia hidup dalam penderitaan.
"Kebodohan batin membuat sengsara, menderita," katanya.
Ia mengajak umat untuk mendalami ajaran Sang Buddha sebagai bekal kehidupan sehari-hari. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009