Kuala Lumpur (ANTARA/Reuters) - PSSI menyatakan pencalonan Indonesia untuk menyelenggarakan putaran final Piala Dunia 2022 serius, bukan sekedar main-main.
Meskipun kurang berhasil di lapangan, Indonesia akan menjadi tuan rumah yang ideal dan saingan serius bagi negara sepak bola kelas berat dunia, kata Sekjen PSSI Nugraha Besoes, .
"Pencalonan ini bukan gurauan, kami sudah merencanakannya sejak lama - pencalonan ini serius," kata Besoes kepada Reuters dalam wawancara di sela-sela kongres tahunan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
"Setiap orang di Indonesia gila sepak bola. Orang akan selalu menyaksikan pertandingan sepak bola. Kami mempunyai apa yang diperlukan untuk menyelanggarakan turnamen tersebut. Pencalonan ini akan membuka mata setiap orang terhadap Indonesia," katanya.
Indonesia pernah sekali lolos ke putaran final Piala Dunia, yaitu ketika masih di bawah penjajahan Belanda tahun 1938, dan Besoes mengakui meningkatkan performa tim nasional adalah prioritas utama.
"Kekurangan tim kami adalah disiplin dan perlu tampil baik - inilah fokus utama kami," katanya.
"Kami harus mengembangkan akar rumput kami, kami harus menjadi salah satu tim terbaik di Asia dan kami masih memupnyai waktu 12 tahun."
Ia mengatakan puluhan pemain Indonesia di bawah 14 tahun kini berada di Uruguay untuk meningkatkan permainan mereka dan lebih dari seratus pemain akan dikirimkan lagi.
Besoes tidak mengungkapkan dana untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia itu, tetapi mengatakan pencalonan tersebut telah menerima jaminan dari para investor dan pemerintah.
Gila Sepak Bola
Ia mengatakan Indonesia mendapat pengalaman berharga saat menjadi tuan rumah-bersama Piala Asia 2007, ketika stadion-stadion dipadati penonton dan perebutan pembelian tiket menunjukkan dukungan besar di antara 226 juta penduduk negara tersebut.
"Selama ini ada beberapa indikasi negatif dari luar Indonesia tentang pencalonan tersebut, meragukan kami menjadi tuan rumah, tetapi orang di sini gila sepak bola," katanya.
Australia, Inggris, Jepang, Meksiko, Rusia, dan Amerika Serikat mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, bersama dua usul gabungan dari Belgia dan Belanda serta Spanyol dan Portugal.
Korea Selatan, Indonesia, dan Qatar telah menegaskan minat mereka untuk menyelenggarakan putaran final Piala Dunia 2022.
Dalam usaha pencalonan itu, Indonesia telah berjanji akan membangun tujuh stadion baru dan merenovasi lima stadion yang sudah ada, dengan pertandingan-pertandingan akan diselenggarakan di 11 kota di negara kepulauan tersebut, termasuk Aceh.
Besoes berusaha menghapus kecemasan akan keamanan dan mengatakan pemerintah telah mengambil langkah-langkah besar untuk mencegah terjadinya serangan bom seperti yang terjadi di Jakarta dan Bali beberapa tahun belakangan ini.
"Tidak ada lagi terorisme di Indonesia, segala sesuatunya kini kembali normal," katanya.
Besoes mengatakan keberhasilan Afrika Selatan dalam usahanya menjadi tuan rumah Piala dunia 2010 menunjukkan bahwa negara-negara yang kurang berhasil di lapangan mampu menyelenggarakan Piala Dunia.
"Bila Afrika Selatan dapat menyelenggarakannya, mengapa kami tidak?," katanya. "Kami merupakan negara berpenduduk terbesar kelima di dunia, suatu negara yang indah dan mencintai sepak bola -- mengapa kami tidak bisa?," katanya. (*)
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009
Ketua PSSI aja jelas2 koruptor yang masih dipenjara, gimana bisa becus?
Jangan2 dana untuk pencalonan juga hasil korupsi..
Mending urus dulu prestasi, baru bicara yang lain..