Jakarta (ANTARA News) - Umat Buddha diimbau mewaspadai upaya memecah belah menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden, 8 Juli 2009.
Ketua Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia Surya Widya, di Jakarta, Jumat, mengimbau masyarakat diimbau agar tidak terpecah belah dengan berbagai permasalahan yang muncul saat ini.
Menurut dia, keharmonisan dalam kehidupan umat manusia harus terus dijaga, sesuai dengan tema Waisak 2553, "Kehadiran Buddha Membawa Keharmonisan dan Ketulusan Bangsa".
Ia mengatakan, menjelang Pemilu Presiden, kata dia, jabatan yang akan disandang sesungguhnya merupakan amanah.
Selain itu, Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia mengharapkan calon presiden yang mampu memajukan negara ini.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Majelis Buddhayana Indonesia Budiman mengimbau seluruh umat Buddha untuk waspada terhadap kepentingan yang menghancuran.
"Jangan jadikan politik sebagai ajang perebutan kekuasaan," katanya.
Ia mengatakan, Majelis Buddhayana Indonesia mengharapkan presiden yang mampu menjaga stabilitas negara dalam berbagai hal, termasuk menjamin harmonisasi kehidupan berada.
Kedua organisasi ini juga membebaskan umat Buddha di Indonesia untuk bebas menentukan pilihannya dalam Pemilu Presiden mendatang.
"Sesuai dengan inti ajaran agama ini, Buddha membebaskan umatnya untuk bersikap," kata Surya.
Adapun, Sekretaris Jenderal Majelis Buddhayana Indonesia Budiman mengharapkan agar seluruh umat Buddha menggunakan hak politiknya dalam Pemilu Presiden.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009