Jakarta (ANTARA News) - Partai-partai politik kecil yang tergabung dalam Forum Antar-Parpol (FAP) mengaku akan menandatangani kesepakatan atau kontrak politik, dengan pasangan Prabowo Subianto dan Rizal Ramli (PS-RR), menjelang Pemilu Presiden 8 Juli 2009.

"Kontrak politik tersebut dinilai sebagai koalisi akternatif, apabila Partai Gerindra batal berkoalisi dengan PDIP. Kami akan teken kontrak politik dengan duet PS-RR, pekan depan," kata jurubicara FAP Jackson Kumaat di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, sebanyak 20 parpol kecil yang perolehan suaranya tidak mencapai 2,5 persen, membentuk Forum Antar-Parpol (FAP), menyusul terbentuknya koalisi yang tergabung di Partai Demokrat, Partai Golkar dan PDI Perjuangan.

Jackson yang juga Sekjen Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) mengatakan, koalisi dengan Partai Gerindra dilakukan dengan cara menghimpun 20 kekuatan partai politik, yang tidak lolos syarat 2,5 persen parliamentary treshold. Ia memperkirakan, apabila jumlah perolehan suara Partai Gerindra dan FAP digabung, maka dapat mengajukan capres-cawapres dalam Pemilu Presiden mendatang.

Namun hingga saat ini koalisi belum juga terbentuk, karena parpol yang lolos PT masih 'wait and see', sebelum KPU secara resmi mengumumkan hasil final perolehan suara dan jumlah kursi di DPR RI. Meski demikian, Jackson mengaku terus berkomunikasi secara intensif, dalam rangka menyatukan visi dan misi menjelang Pilpres 2009.

"Selama koalisi permanen belum terbentuk, kami tetap menjalin komunikasi politik. Apalagi di dunia politik itu sifatnya dinamis. Tapi yang terpenting, kami tetap menjaga konstituen masing-masing," ujar Jackson.

Lebih lanjut, ia mengatakan, FAP sedang memperkuat simpul-simpul kader dan simpatisan partai, yang pada Pemilu Legislatif lalu tidak dapat menggunakan hak suaranya.

Menurut Jackson, seluruh kader sudah diinstruksikan untuk mengawasi proses kerja Daftar Pemilih Tetap (DPT), mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan hingga propinsi. "Jika Pilpres jurdil dan dapat menekan angka golput, kami yakin menang," tegasnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009